Allah mengasihi Anda, dan DIA juga ingin agar Anda mengasihi DIA

Thursday 11 February 2010

LEBIH DARI PEMENANG

Bacaan: Roma 8:31-39

Tidak bisa dipungkiri bahwa kondisi kehidupan hari-hari ini semakin sulit khususnya di negeri kita. Banyak masalah dan pergumulan hidup menghampiri kehidupan setiap orang yang ada di negeri ini. Bukan saja dialami oleh mereka yang tidak percaya Yesus tetapi kita juga umat pilihan Allah. “Dan bukan hanya mereka saja, tetapi kita yang telah menerima karunia sulung Roh, kita juga mengeluh dalam hati kita sambil menantikan pengangkatan sebagai anak, yaitu pembebasan tubuh kita” (Roma 8:23). Dan untuk mengatasi pergumulan yang ada, banyak orang justru terjerumus kepada tindakan-tindakan yang salah. Kalau kita baca media cetak hari-hari ini, maka kita akan menemukan bahwa untuk mengatasi memasalah yang ada banyak orang melakukan tindakan bunuh diri atau tindak kejahatan lainnya. Lalu timbul pertanyaan; sebagai orang percaya bagaimana kita menanggapi pergumulan dan masalah yang kita hadapi setiap hari?

Paulus memberikan solusinya dengan berkata; “Sebab itu apakah yang akan kita katakan tentang semuanya itu? Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita?” (ayat 31). Pernyataan Paulus di sini ingin mengungkapkan bahwa sikap yang benar dalam meresponi masalah dan pergumulan hidup adalah menjadikan hidup ada di pihak Allah dan Allah berpihak kepada kita. Kalau hal ini yang terjadi maka tidak ada satupun musuh yang sanggup mengalahkan kita. Dalam hal ini Paulus tidak berkata bahwa tidak ada lawan. Tetapi sekalipun banyak lawan atau masalah yang menghampiri kita, maka tidak ada satupun masalah itu yang punya kuasa untuk sanggup mengalahkan kita. Itulah sebabnya bagi setiap orang percaya kepada Kristus tidak ada kamus untuk putus asa apalagi melakukan tindakan-tindakan yang negatif seperti bunuh diri dan tindakan kejahatan yang lain. Bagaimana kita bisa memiliki keyakinan seperti Paulus di atas?

Sebab Allah pasti menolong.

“Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia?”(ay. 32) Perkara yang paling besar yang pernah Allah lakukan dalam dunia ini adalah ketika Yesus rela mati di atas kayu salib. Walaupun itu adalah hal yang paling sulit Allah lakukan tetapi toh juga ia lakukan. Dan kalau itu saja Dia sudah kerjakan bagi kita maka yang lainnya pun tidak mungkin Dia akan biarkan termasuk pergumulan dan masalah yang sedang kita hadapi. Dia pasti menolong kita,orang-orang tebusannya asal sungguh kita ada di pihak Tuhan dan Tuhan berpihak kepada kita.

Hidup yang berpihak kepada Allah adalah hidup yang menjadikan Allah tumpuan hidup ini bukan diri kita sendiri sehingga apapun yang terjadi dalam hidup ini, Allah yang bertanggung jawab. Dan kalau kita memiliki hidup seperti itu, maka apapun yang terjadi kita percaya Allah pasti tolong karena kita adalah milik-Nya sendiri.

Sebab Allah menjadi pembela kita.

“Siapakah yang akan menggugat orang-orang pilihan Allah? Allah, yang membenarkan mereka? Siapakah yang akan menghukum mereka?. Kristus Yesus, yang telah mati? Bahkan lebih lagi: yang telah bangkit, yang juga duduk di sebelah kanan Allah, yang malah menjadi Pembela bagi kita?” (ay. 33-34). Ketika manusia jatuh ke dalam dosa, maka saat itu juga Allah perposisi sebagai jaksa sekaligus sebagai hakim. Tetapi Dia tidak mengambil haknya itu untuk mendakwa dan menjatuhkan hukuman kepada kita. Sebaliknya Dia justru menjadi pembela bagi kita. Jadi jangan berikan hak kepada pergumulan dan masalah untuk menjatuhkan dan menghancurkan kita. Tetapi imanilah bahwa Allah akan membela kita untuk memampukan kita mengatasi masalah yang ada sampai kita memenangkannya.

Untuk itu jadikan Allah menjadi pengacara kita agar Dia yang menghadapi persoalan dan pergumulan yang ada. Apapun persolan dan masalah yang sedang kita hadapi, Dia siap membela kita. Dan kalau Dia yang menjadi pembela kita maka tidak ada satu kuasapun yang sanggup mengalahkan Dia. Dan percayalah kita pasti menang.

Sebab Allah mengasihi kita.

“Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang?, Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita” (ayat 35,37). Masalah dan pergumulan yang ada sepelik apapun itu tidak membuat kita hancur. Karena kasih Allah tidaklah lebih besar dari masalah dan pergumulan kita. Itulah sebabnya kita harus meyakini bahwa justru lewat masalah dan pergumulan membuat kita memiliki kemenangan yang lebih bernilai. Itulah sebabnya lebih jauh Paulus berkata ; “Sebab aku yakin, bahwa baik maut, maupun hidup, baik malaikat-malaikat, maupun pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang, maupun yang akan datang, atau kuasa-kuasa, baik yang di atas, maupun yang di bawah, ataupun sesuatu makhluk lain, tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita” (ay. 38-39).

Apabila keyakinan ini kita miliki, maka kita tidak akan lari dari masalah dan tidak akan pernah bisa dikalahkan oleh masalah karena kasih Allah cukup bagi kita. Apapun kondisi hidup kita baik sekarang ini maupun di masa yang akan datang. Dan seberat apapun masalah dan pergumulan yang ada baik yang dapat kita sebut atau tidak, semuanya itu tidak lebih besar dari kasih Kristus sehingga membuat kita terpisah dari kasih-Nya. Tetapi sebagaimana Yohanes 3:16 ; “ Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal”. Kasih-Nya sangat besar dalam kehidupan kita dan kasih yang sangat besar itu adalah kasih yang bertindak untuk menolong. Dan pertolongan-Nya telah nyata ketika Dia menyelamatkan kita dari kematian kekal. Dan kalau dari masalah yang paling besar itu saja kasih-Nya cukup untuk menolong kita, maka apapun pergumulan kita hari ini kasih-Nya cukup juga untuk menolong kita.

Oleh karena itu, keadaan yang semakin sulit tidak harus membuat kita hancur tetapi justru membuat kita memiliki kemenangan yang lebih bernilai kalau kita sungguh memiliki hidup yang ada di pihak Allah. Sebab Dia pasti tolong, Dia menjadi pembela kita, serta kasih-Nya besar melebihi pergumulan kita. (*)




Kembali ke halaman utama



No comments: