Allah mengasihi Anda, dan DIA juga ingin agar Anda mengasihi DIA

Monday 15 February 2010

KECEWAKAH ANDA?

Bacaan Alkitab: Lukas 24:13-35

Kecewa. Kata itu seringkali menghampiri hidup kita. Kecewa kepada pasangan kita, atau terhadap orang tua atau kepada anak. Ada banyak orang yang kecewa terhadap atasannya atau bawahannya. Hal itu terjadi karena orang yang mengecewakan kita itu tidak bisa memenuhi apa yang seharusnya dilakukan dalam kehidupan kita. Namun ada kekecewaan yang tidak benar yang dimiliki oleh manusia, yaitu kecewa terhadap Tuhan dengan pemikiran bahwa Tuhan tidak melakukan apa yang seharusnya Ia lakukan dalam kehidupan kita. Padahal Tuhan tidak pernah mengecewakan kita dengan tidak melakukan apa yang seharusnya Dia lakukan dalam kehidupan kita. Hal itulah yang dialami oleh kedua murid Tuhan Yesus. Mereka sangat kecewa terhadap Tuhan Yesus sehingga mereka tinggalkan Yerusalem dan pergi ke Emaus. “Pada hari itu juga dua orang dari murid-murid Yesus pergi ke sebuah kampung bernama Emaus, yang terletak kira-kira tujuh mil jauhnya dari Yerusalem,” (ayat 13).

Apa sebenarnya yang membuat mereka kecewa kepada Tuhan?
          Kedatangan Tuhan Yesus di dunia ini khususnya dalam kehidupan bangsa Israel pada waktu itu dengan segala mujizat dan tanda-tanda ajaib yang Dia lakukan memberikan harapan kepada mereka bahwa pribadi Yesus ini merupakan figur yang cocok untuk membawa mereka keluar dari penjajahan Romawi sehingga mereka menaruh harapan mereka kepada Yesus untuk menjadi panglima perang yang akan membebaskan mereka dari belenggu penjajahan. “Padahal kami dahulu mengharapkan, bahwa Dialah yang datang untuk membebaskan bangsa Israel. (ayat 21) Dan ketika Yesus ternyata mati disalibkan, maka harapan merekapun pupus bersama dengan kematian Yesus. Hal itu membuat mereka terpukul dan sangat kecewa. Walaupun mereka mendengar bahwa Yesus telah bangkit namun itu tidak memiliki dampak dalam kehidupan mereka karena harapan mereka untuk menjadikan Yesus menjadi pembebas bangsa Isreael tidak akan pernah terwujud. Jadi mereka kecewa karena harapan yang keliru yang mereka kenakan kepada Yesus. Sebab Yesus datang dengan segala peristiwa yang menyertainya bukan untuk menjadi panglima yang akan membawa bangsa Israel keluar dari penjajahan Romawi. Dan Dia memang tidak pernah menjanjikan itu sehingga para murid ini tidak beralasan untuk kecewa karena bukan itu tujuan dari kedatangan-Nya.
           Ada banyak orang kecewa kepada Tuhan hari ini bukan karena Tuhan yang mengecewakan tetapi karena harapan yang salah yang dikenakan kepada Tuhan yang tidak terpenuhi. Mungkin ada banyak harapan yang kita taruh kepada Allah, tetapi ingatlah Allah tidak harus menepati semuanya itu. Kalau ada harapan yang Ia kabulkan dalam hidup kita, itu adalah semata-mata anugerah-Nya dan itulah yang seharusnya Dia lakukan. Tetapi kalau Ia tidak mengabulkan apa yang kita harapkan bukan berarti kita harus kecewa kepada Dia. Karena Allah tidak pernah menjanjikan sesuatu yang memastikan bahwa Dia akan melakukan apa saja dalam kehidupan kita. Kita hanya bisa berharap. Jadi jangan pernah paksakan Tuhan.

Apa dampak dari sebuah kekecewaan?
           Hati-hati! Kalau kita kecewa kepada Tuhan padahal Tuhan tidak pernah mengecewakan kita, maka mata hati kita akan dibutakan sehingga kita tidak melihat pribadi-Nya dalam kehidupan kita. “Tetapi ada sesuatu yang menghalangi mata mereka, sehingga mereka tidak dapat mengenal Dia.” (ayat 16) Padahal sudah tiga setengah tahun kedua murid ini bersama-sama dengan Yesus tetapi karena kecewa mereka tidak mengenalinya. Mereka buta akan pribdi Tuhan Yesus karena harapan yang tidak terpenuhi.
           Banyak hal yang Allah telah perbuat dalam kehidupan kita, tetapi karena sebuah kekecewaan akan membutakan mata hati kita untuk melihatnya. Banyak hal yang perlu disyukuri dalam hidup ini jangan oleh karena sesuatu yang kita tidak dapatkan menghilangkan semua yang lain. Tetapi bersyukurlah dengan apa yang ada sehingga Anda bisa mengatasi sesuatu yang tidak Anda miliki.

Bagimanacaranya mengatasi kekecewaan
           Pertama, menyadarilah bahwa Allah tetap setia kepada kita. Walaupun yang mengecewakan adalah murid-murid ini, tetapi Yesus tetap mau berjalan bersama-sama mereka yang kecewa ini. “Ketika mereka sedang bercakap-cakap dan bertukar pikiran, datanglah Yesus sendiri mendekati mereka, lalu berjalan bersama-sama dengan mereka.” (ayat 15) Ingatlah Dia adalah Allah yang setia walaupun kita seringkali tidak setia kepada-Nya.
           Kedua, komunikasikan masalah Anda kepada Tuhan. Ungkapkan kekecewaan Anda kepada Tuhan karena Dia adalah Allah yang siap mendengar. “Yesus berkata kepada mereka: "Apakah yang kamu percakapkan sementara kamu berjalan?" Maka berhentilah mereka dengan muka muram. Seorang dari mereka, namanya Kleopas, menjawab-Nya: (ayat 17-18). Allah siap mendengar segala keluhan dan perasaan kita. Namun terbuka jugalah untuk mendengar Dia berbicara kepada Anda “Lalu Ia berkata kepada mereka: "Hai kamu orang bodoh, betapa lambannya hatimu, sehingga kamu tidak percaya segala sesuatu, yang telah dikatakan para nabi! “(ayat 25). Jangan menutup hati Anda untuk perkataan-Nya. Sebab hanya lewat mendengar kita akan menyadari apa sebenarnya maksud dan rencana Tuhan dalam kehidupan kita.
           Ketiga, bangunlah persekutuan Anda dengan Tuhan. Yesus menginginkan murid yang kecewa itu untuk dipulihkan lewat bersekutu dengan mereka. Dan kedua murid itu membuka diri dengan mengundang Yesus untuk bersekutu dengan mereka dan pemulihan itupun terjadi. “Ketika itu terbukalah mata mereka dan mereka pun mengenal Dia, tetapi Ia lenyap dari tengah-tengah mereka” (ayat 31). Pemulihan murid membuat mereka memiliki persfektif yang baru melihat Yesus dalam kehidupan mereka sehingga mereka kembali ke Yerusalem untuk memenuhi rencana Allah atas kehidupan mereka.
           Jangan lari dari hadapan Allah tetapi di saat Anda dilanda kekecewaan. Tetapi bangunlah persekutuan dengan Tuhan dan tetaplah jaga persekutuan Anda dengan Tuhan. Sebab di dalam persekutuan bersama dengan Tuhan akan membukan kesempatan untuk dipulihkan dari kekecewaan Anda. Allah akan mecelikkan mata hati kita untuk melihat persoalannya dengan lebih jelas sehingga kita bisa memaknai setiap persoalan dalam persfektif yang berbeda.
           Kalau mau dipulihkan dari kekecewaan, kita harus sadar bahwa Allah tidak pernah mengecewakan kita. Ingatlah Dia adalah Allah yang setia. Dan kalau ada hal-hal yang kita tidak mengerti komunikasikanlah itu kepada Allah sebab Dia Allah yang siap mendengar tetapi terbukanlah juga untuk firman-Nya berbicara dalam hidup kita. Bangunlah mezbah senantiasa di hadapan-Nya karena dalam persekutuan dengan Allah yang tetap terjaga, kita akan mendapatkah pemulihan. Dia akan mencelikkan mata hati kita untuk melihat rencana-Nya secara keseluruhan. (*)




Kembali ke halaman utama

No comments: