Allah mengasihi Anda, dan DIA juga ingin agar Anda mengasihi DIA

Wednesday 24 February 2010

HIDUP DALAM DAMAI SEJAHTERA

Bacaan Alkitab: Yohanes 14:15-31

Di tengah-tengah masyarakat perkotaan yang bising dan sibuk sekarang ini, apakah kita masih bisa menikmati ketenangan dalam hidup ini? Belum lagi pergumulan yang semakin bayak membuat kita sering bertanya; masih adakah ketenangan yang bisa kita gapai dalam hidup ini? Seiring dengan pertanyaan di atas dunia mencoba untuk menjawabnya dengan menawarkan tempat untuk melepas penat atau hunian yang menjanjikan ketenangan seperti tempat rekreasi atau hotel berbintang. Atau ada sebagian orang ingin memburu ketenangan batin dengan melakukan perjalanan keliling dunia atau mencari tempat-tempat yang dianggap akan bisa memberi ketenangan batin dalam hidup ini. Namun apakah semuanya itu akan memberikan kedamaian yang sesungguhnya bagi manusia?

Berbicara tenang atau damai yang hakiki bukan menunjuk kepada tempat atau kondisi, tetapi lebih pada hati manusia itu sendiri. Kalau hati tenang maka hidup bisa tenang walau sekitar kita tidak tenang dan sebaliknya. Untuk itu apa yang harus kita miliki agar hidup kita tenang atau hidup dalam damai sejahtera?

Menyadari bahwa damai sejahtera berasal dari Tuhan Yesus Kristus

“Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu” (ayat 27). Dunia tidak bisa memberi damai sejahtera yang sesungguhnya. Dunia bisa menawarkan suatu keadaan yang tenang tetapi tidak bisa memberi hati yang tenang. Anda bisa banyak menemukan di dunia ini satu tempat yang tenang, tetapi tempat itu tidak akan bisa memberikan hati yang tenang. Anda bisa menemukan di dunia ini kondisi yang nyaman, tetapi kondisi itu tidak akan membuat hati Anda nyaman. Mungkin banyak orang berkata; "Di tempat ini aku menemukan ketenangan karena jauh dari hiruk pikuk dan masalah yang sedang terjadi". Tetapi berapa lama Anda bisa menikmati hidup yang seperti itu tanpa Anda menyelesaikan hati Anda yang tidak tenang sebagai sumber dari ketidak tenangan Anda? Belum lagi suatu saat tempat itu akan berubah keadaannya menjadi tidak tenang yang akan merubah keadaan Anda yang pada akhirnya akan merubah ketenangan hati Anda. Jadi sejauh Anda belum membereskan hati Anda, maka Anda tidak akan pernah menikmati ketenangan yang hakiki.

Itulah sebabnya Yesus menawarkan damai yang sesungguhnya agar kita menikmatinya. Dan damai sejahtera yang Yesus tawarkan adalah damai sejahtera yang bersumber dari hati yang tenang sehingga sekalipun di luar hati tidak tenang tidak membuat kita tidak tenang. Jadi kalau ingin memiliki damai sejahtera yang sesungguhnya, mari minta agar Yesus memberikannya dalam kehidupan Anda lewat berdiam diri di hadirat-Nya di dalam doa dan saat teduh setiap saat. Ingatlah bahwa damai sejahtera yang hakiki hanya Anda akan temukan di dalam Tuhan Yesus Kristus.

Meyakini bahwa damai sejahtera yang bersal dari Tuhan Yesus Kristus adalah tetap

“Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu (ayat 27a). Sifat dari damai sejahtera dari Allah tidak akan berubah oleh ruang dan waktu. Inilah yang membedakan damai sejahtera Allah dengan damai yang ditawarkan dunia ini. Itulah sebabnya Yesus berkata; “dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu” (ayat 27c). Memang sering kali kita tidak memiliki damai sejahtera yang dari Allah itu sekalipun sudah diberikan kepada kita. Hal itu bukan berarti nilai dari damai sejahtera itu berubah dalam kehidupan kita, tetapi kitalah yang tidak dikuasai oleh damai sejahtera itu. Itulah sebabnya Rasul Paulus berkata, “Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus (Filipi 4:7). Jadi, kalau damai sejahtera Allah itu yang menguasai hidup kita maka tidak ada satu kondisi yang membuat kita tidak tenang karena damai sejahtera Allah tidak akan pernah ditentukan oleh persoalan di sekitar kita.

Menyadari bahwa damai sejahtera yang bersumber dari Tuhan Yesus Kristus hanya bisa dinikmati apabila kita mau menuruti perintah-Nya.

“Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku” (ayat 15). Jalan untuk memiliki damai sejahtera adalah mentaati perintah Yesus. Dan perintah Yesus yang utama adalah mengasihi Allah dan mengasihi sesama kita manusia. Sebab syarat mutlah untuk memiliki damai sejahtera adalah dengan berdamai dengan Allah dan sesama kita. Mustahil hati kita tenang kalau kita bermusuhan dengan Allah dan sesama kita. Itulah sebabnya tidak secara kebetulan Tuhan Yesus berkata, “Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu” (Matius 5:44). Sebab tidak akan mungkin kita bisa memiliki damai kalau hati kita penuh dengan dendam dan kebencian terhadap orang lain. Tetapi kalau hati kita dipenuhi oleh pengampunan maka itulah modal untuk mendapatkan damai sejahtera. Mungkin kita sudah meminta di dalam doa dan saat teduh kita agar damai sehjahtera itu memenuhi hati kita, tetapi kalau hati kita belum sungguh-sungguh memiliki hati yang mengasihi Allah dan sesama kita, maka mustahil damai sejahtera itu akan kita miliki. Tetapi kalau benar kita sudah mengikuti perintah Tuhan itu, maka tidak ada alasan bagi Allah untuk tidak memberikan damai sejahtera-Nya bagi kita.

Oleh karena itu, kalau ingin Anda memiliki damai sejahtera yang hakiki, maka hanya Anda akan temukan di dalam Tuhan Yesus Kristus. Dan damai sejahtera yang Dia berikan adalah damai sejahterah yang tidak akan meninggalkan hidup Anda. Damai sejahtera yang seperti itu hanya Anda akan alamai apabila Anda sudah berdamai dengan Allah dan juga dengan sesama Anda. (*)


Kembali ke halaman utama

No comments: