Allah mengasihi Anda, dan DIA juga ingin agar Anda mengasihi DIA

Friday 15 February 2008

ORANG PINTAR

Efesus 5:15-21

Setiap kita ingin menjadi orang pintar. Itulah sebabnya setiap orang berusaha untuk sekolah setinggi-tingginya. Tetapi pintar tidaknya seseorang di hadapan Allah bukan karena ia sekolah atau tidak secara formal. Memang sekolah itu penting tetapi menjadi pintar di hadapan Allah tidak ditentukan apakah kita sarjana atau tidak. Sebab ada banyak orang memiliki sekolah yang tinggi tetapi tidak bisa menyikapi hidup secara benar. Tidak sedikit orang di dunia ini memiliki sekolah yang tinggi tetapi menghancurkan hidup dan keluarganya. Tetapi sebaliknya ada banyak orang tidak memiliki gelar tetapi mampu menyikapi hidup secara baik sesuai dengan apa yang Tuhan inginkan dalam kehidupannya. Jadi sperti apa orang pintar di hadapan Allah itu?

Orang yang mengerti kehendak Allah

“Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan” (ayat 17)। Kalau ingin pintar di hadapan Allah maka akan ada usaha bukan saja sekolah yang tinggi tetapi mengerti kehendak Allah. Orang yang mengerti kehendak Allah adalah orang yang dekat dengan firman Tuhan sebab hanya di dalam firman-Nya-lah kita tahu akan kehendak dan rencana-Nya dalam kehidupan kita. Orang yang pintar di hadapan Allah adalah orang yang mencintai firman Allah. Pemazmur berkata, “Betapa kucintai Taurat-Mu! Aku merenungkannya sepanjang hari. Perintah-Mu membuat aku lebih bijaksana dari pada musuh-musuhku, sebab selama-lamanya itu ada padaku” (Mazmur 119:97-98). Memang tidak salah orang sekolah tinggi-tinggi, tetapi kalau seseorang tidak pernah menjadikan firman Allah sebagai bagian yang tidak terpisahkan dalam kehidupannya maka ia menjadi orang yang bodoh sekalipun dia adalah orang yang berilmu. Hal itu bisa kita lihat dalam kehidupan orang di dunia ini yang tidak memiliki hubungan dengan firman Allah melakukan hal-hal yang sangat memalukan seperti tindakan bunuh diri. Ada orang yang menyamakan dirinya dengan monyet karena ilmu pengetahuan yang dia miliki. Dia tidak merasa rugi kalau dia merendahkan dirinya dan sama seperti monyet. Dan banyak hal yang lain yang pada akhirnya membuat manusia itu kehilangan kemuliaan sebagai ciptaan Allah karena ilmu pengetahuan yang tidak berdasar pada Alkitab.

Jadi kalau mau pintar di hadapan Allah dan bisa menghadapi hidup ini seperti yang Allah inginkan, maka milikilah hubungan yang baik dengan firman Allah। Cinta akan firman Allah akan membuat hidup kita mampu memahami hidup itu sendiri karena kita mengerti kehendak Allah dalam kehidupan kita. Dan wujud nyata sesorang yang mengerti akan kehendak Allah akan tahu mengapa dia sekolah dan mendapatkan banyak gelar, apa maksud Tuhan dalam pekerjaannya, bagaimana menyikapi hidup dalam berkeluarga dan lain sebagainya.


Tidak menjadi masalah mau jadi apapun kita di dunia ini asal kita mengerti kehendak Allah sebab Alkitab berkata, “Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif,” (ayat 15). Jadi jangan asal hidup tetapi kita harus tahu apa maksud Tuhan dalam posisi kita sekarang. Apakah kita sebagai Ilmuwan, pejabat, karyawan, orang terkenal, mahasiswa, pelajar, atau ibu rumah tangga. Tanpa kita tahu apa maksud Tuhan dalam kehidupan kita, maka kita bukanlah orang pintar di hadapan Allah sekalipun gelar kita banyak. Sebab banyak orang memiliki gelar yang banyak tetapi tidak mengerti untuk apa ia memiliki gelar yang banyak itu. Dan orang seperti ini adalah orang yang bodoh. Tetapi kita akan disebut orang pintar di hadapan Allah apapun posisi kita hari ini apabila kita mengerti kehendak Allah di tempat kita sekarang ini termasuk di saat mengelami pergumulan dan masalah hidup. Bukankah disebut orang pintar kalau seseorang bisa menyikap hidup dalam kesusahan karena tahu kehendak Allah? Jadi, temukanlah kehendak dan rencana Allah dalam kehidupan Anda di tempat Anda ada sekarang ini. Dan tempat yang tepat untuk mengetahui kehendak Allah dalam kehidupan kita masing-masing adalah firman-Nya dalam Alkitab. Untuk itu bacalah firman Tuhan tiap-tiap hari sehingga Anda bisa menemukan apa maksud Tuhan dalam posisi Anda sekarang termasuk dalam segala pergumulan yang ada.

Mempergunakan setiap kesempatan yang ada secara baik

Banyak orang memiliki peluang tetapi tidak bisa memanfaatkannya। Tetapi setiap orang yang bisa memanfaatkan setiap kesempatan akan disebut orang pintar siapapun dia dan apapun keberadaan hidupnya. “…dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat” (ayat 16). Orang pintar di hadapan Allah adalah orang yang bukan saja mengerti kehendak Allah tetapi juga mengambil setiap kesempatan untuk memenuhi kehendak Allah itu dalam hidupnya. Karena suatu saat kesempatan itu tidak akan pernah kita temukan lagi kalau kita tidak bisa memanfaatkannya secara baik. Dan orang yang bisa memanfaatkan setiap kesempatan yang ada bukan ditentukan oleh pendidikan yang dimiliki oleh seseorang secara formal tetapi orang yang memiliki kepekaan yang tinggi atas apa yang terjadi di sekitarnya sehingga ia bukan saja bisa memanfaatkan peluang tetapi juga akan berusaha untuk mencari peluang.

Jadi kalau mau disebut orang pintar maka pergunakanlah setiap kesempatan yang Allah berikan agar kehendak-Nya tergenapi dalam hidup Anda। Jangan biarkan kehendak Allah yang Anda ketahui akhirnya tidak tergenapi karena kesempatan yang ada Anda sia-siakan. Ingatlah hari-hari ini adalah jahat, jadi jangan sampai hari-hari yang jahat itu menggagalkan rencana Tuhan yang indah dalam kehidupan Anda. Memang setiap kita diberi waktu 24 jam sehari, dan itu cukup bagi kita untuk memenuhi rencana Tuhan dalam kehidupan kita asal kita dengan bijak bisa memanfaatkan setiap kesempatan yang ada. Dan kalau kita bisa, maka kita tergolong orang pintar di hadapan Allah.

Memberi diri untuk dipimpin oleh Roh Kudus

Untuk bisa mempergunakan kesempatan yang Tuhan berikan untuk memenuhi rencana-Nya dalam kehidupan kita, maka kita harus sadar bahwa kita tidak mampu dari diri kita sendiri। Itulah sebabnya Rasul Paulus mengingatkan agar kita mau dipimpin oleh Roh Kudus. “... tetapi hendaklah kamu penuh dengan Roh,” (ayat 18b). Orang yang pintar di hadapan Allah adalah orang yang dengan rela memberi diri dipimpin oleh Roh Kudus. Sebab kita tidak tahu bagaimana caranya untuk memenuhi kehendak Allah yang kita sudah mengerti itu kalau kita tidak mau dipimpin oleh Roh Kudus. Pendidikan yang tinggi tidak akan pernah memadai untuk membawa kita memenuhi rencana Tuhan dalam kehidupan kita. Pemahaman ini seharusnya mendorong kita untuk dengan rela memberi diri dipimpin oleh Roh Kudus sampai kita tiba di tujuan dan maksud Tuhan dalam kehidupan kita.

Roh Kudus bisa memakai apa saja untuk menolong kita sampai di maksud dan rencana Tuhan termasuk pendidikan yang kita miliki. Tetapi berilah hak kepemimpinan itu ada pada Roh Kudus sehingga apa yang ada pada kita termasuk di dalamnya adalah ilmu yang kita sudah miliki bisa menjadi sarana untuk membawa kita sampai di rencana Tuhan dalam kehidupan kita. Jangan sampai ilmu yang kita miliki menjadi penghalang bagi Roh Kudus untuk memimpin kita karena kita merasa pintar dengan ilmu yang kita miliki sehingga kita tidak pernah mengerti kehendak Allah dengan ilmu yang kita miliki karena kita lebih percaya pada ilmu kita daripada Tuhan. Jangan sombong dengan gelar yang Anda miliki sebab setinggi apapun ilmu yang Anda miliki, Anda tidak akan pernah bisa mampu memenuhi rencana dan kehendak Allah dalam kehidupan Anda hanya dengan ilmu itu. Tetapi apapun yang Anda raih termasuk gelar yang Anda miliki kalau kepemimpinan dalam kehidupan Anda tetap pada Roh Kudus, maka Allah akan dengan mudah membawa Anda ke rencana-Nya dengan ilmu yang Anda miliki. Sama juga bagi mereka yang tidak mengecap pendidikan tinggi juga bisa sampai di tujuan Allah atas kehidupannya asal yang jadi pemimpin hidupnya adalah Tuhan. Jadi sampai tidaknya kita di rencana Tuhan dalam kehidupan kita tergantung siapa yang memimpin kehidupan kita. Dan orang pintar akan dengan sadar memberi dirinya dipimpin oleh Roh Kudus.

Memiliki kerendah hati

Untuk bisa dipimpin oleh Roh Kudus diperlukan kerendahan hati“... dan rendahkanlah dirimu seorang kepada yang lain di dalam takut akan Kristus” (ayat 21)। Orang pintar di hadapan Allah adalah orang yang rendah hati. Sebab orang congkak adalah orang yang paling dibenci Allah. Apapun pencapaian hidup kita di dunia ini termasuk ilmu yang kita raih secara formal jangan sampai membuat kita sombong karena kalau kita sombong tidak mungkin kita sampai di maksud Tuhan yang kita mengerti Jadilah seperti Yesus yang rendah hati sehingga Allah meninggikan Dia (lihat Filipi 2:9). Jadi kalau mau ditinggikan dalam hidup ini, milikilah kerendahan hati. Sebab kalau bukan karena Tuhan apapun yang kita miliki tidak ada artinya. Milikilah peribahasa yang berkata, “Jadilah seperti padi, semakin berisi semakin merunduk.” Ilmu pengetahuan yang tinggi yang kita miliki tidak harus menjadi penghalang untuk mengetahui kehendak Tuhan dalam kehidupan Anda. Tetapi biarkanlah itu menjadi alat yang lebih memudahkan Anda untuk menjalani kehendak Tuhan yang Anda mengerti karena Anda dengan rendah hati memberi diri untuk dipimpin oleh Roh Kudus. Sebab hanya lewat tuntunan Allah, Anda bisa sampai di maksud dan tujuan Allah atas kehidupan Anda. Dan itu hanya bisa apabila Anda dengan rendah hati tunduk dan taat pada otoritas-Nya. Dan ingatlah, orang pintar adalah orang yang memiliki kerendahan hati baik di hadapan sesamanya terlebih di hadapan Allah.

Oleh karena itu, kalau ingin pintar di hadapan Allah mengertilah kehendak Allah dalam kehidupan Anda, pergunakanlah setiap kesempatan dengan baik, berilah diri untuk dipimpin oleh Roh Kudus untuk sampai di kehendak Allah dan tetaplah rendah hati apapun yang Anda peroleh di dunia ini. (*)

No comments: