Allah mengasihi Anda, dan DIA juga ingin agar Anda mengasihi DIA

Monday 3 March 2008

ORANG BAIK MASUK NERAKA

Kisah 10:1-47

Dalam sebuah stiker tertulis sebuah ungkapan yang berkata, “Orang jahat masuk neraka dan orang baik masuk sorga.” Pada umumnya itulah pendapat orang tentang orang jahat dan orang baik. Tetapi pernah Anda berpikir bahwa pada akhirnya ada orang baik masuk neraka? Apa yang membuat orang jahat masuk neraka dan orang baik masuk sorga? Dan apa yang membuat orang jahat masuk sorga dan orang baik masuk neraka? Dalam perikop bacaan kita di atas kita melihat bahwa Kornelius pada akhirnya masuk sorga. Apa yang membuat orang baik yang benama Kornelius ini masuk sorga?

Orang Baik yang beribadah kepada Allah
“Ia saleh, ia serta seisi rumahnya takut akan Allah dan ia memberi banyak sedekah kepada umat Yahudi dan senantiasa berdoa kepada Allah” (ayat 2). Kornelius tidak saja terkenal sebagai orang yang baik, tetapi dia juga adalah orang yang menyadari hidupnya di hadapan Allah. Dia adalah orang yang menuntun seisi rumah tangganya untuk takut akan Allah dan senantias bergantung kepada Allah lewat hidup yang senantiasa berdoa. Bukan hanya itu, Kornelius juga menyadari bahwa apa yang dimiliki bukan hanya untuk dinikmati sendiri. Itulah sebabnya ia menjadikan dirinya menjadi saluran berkat bagi orang lian.

Tidak cukup menjadi orang baik, tetapi juga orang baik yang takut akan Allah dan menjadikan kekayaannya memiliki dampak kepada orang lain dan yang hidup di dalam doa karena kesadaran penuh bahwa hidupnya hanya akan berarti kalau dia bergantung kepada Allah. Namun apakah ini cukup sehingga membuat Kornelius yang baik masuk sorga?

Orang baik yang taat pada perintah Allah“Setelah malaikat yang berbicara kepadanya itu meninggalkan dia, dipanggilnya dua orang hambanya beserta seorang prajurit yang saleh dari orang-orang yang selalu bersama-sama dengan dia. Dan sesudah ia menjelaskan segala sesuatu kepada mereka, ia menyuruh mereka ke Yope” (ayat 7-8). Bukti nyata Kornelius orang yang beribadah dan takut akan Tuhan adalah bahwa ia memiliki ketaatan ketika Tuhan menyuruh dia untuk menyuruh beberapa orang untuk pergi ke Yope untuk mengundang Petrus ke rumahnya. Hal ini membuktikan bahwa Kornelius sungguh-sungguh beribadah kepada Allah dan bergantung hanya kepada Dia. Itulah sebabnya dia dituntun untuk melakukan apa yang ada hubungannya dengan keselamatannya secara pribadi. Namun tuntunan Allah ini harus diresponi dengan ketaatan agar rencana Tuhan dalam hidup Kornelius menjadi nyata. Hidup yang baik yang dikaitkan dengan ibadah yang benar akan dituntun kepada rencana Allah untuk keselamatan. Dan rencana itu menuntut ketaatan kepada Allah. Namun hal ini terjadi apabila ada orang yang Tuhan mau pakai untuk menuntun orang seperti Kornelius ini menemukan keselamatannya. Dalam hal ini dibutuhkan seperti Petrus (ayat 20) yang rela meninggalkan kesenangannya untuk menjadi alat di tangan Tuhan untuk menyelamatkan orang lain. Jadi, ketaatan harus dimiliki baik oleh orang yang dipakai oleh Tuhan terlebih oleh mereka yang mau diselamatkan.

Orang baik yang percaya kepada Tuhan Yesus
“Tentang Dialah semua nabi bersaksi, bahwa barangsiapa percaya kepada-Nya, ia akan mendapat pengampunan dosa oleh karena nama-Nya” (ayat 43) Selain Kornelius memiliki hidup yang takut akan Allah dan mentaati perintah Tuhan namun dia dan keluarganya terbuka dengan pemberitaan Petrus dan percaya kepada Tuhan Yesus sebagai jalan pengampunan dosa-dosa mereka. Hal terlihat ketika Roh Kudus dicurahkan ke atas mereka dan pada akhirnya mereka dibaptis dalam nama Yesus. Ketaatan yang benar bermuara kepada Yesus Kristus. Karena hanya di dalam Yesus Kristus ketaatan menjadi berarti. Di mana semua orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal.

Oleh karena itu, menjadi orang baik itu bagus tetapi tidak cukup kalau ingin mau masuk sorga. Harus juga menjadi orang baik yang beribadah kepada Allah, yang memiliki ketaatan pada firman Allah dan yang percaya kepada Tuhan Yesus sebagai satu-satunya jalan bagi pengampunan dosa. Kalau tidak maka alangkah menyedihkannya orang yang baik yang ternyata masuk neraka. (*)

No comments: