Allah mengasihi Anda, dan DIA juga ingin agar Anda mengasihi DIA

Monday 23 March 2015

IMAN YANG BESAR

Bacaan Alkitab: Matius 15:21-28

Kita tentu pernah mendengar syair sebuah pujian "Jadilah pada ku seperti yang Kau   ingini". Setiap kita pasti menginginkan pernyataan ini dapat menjadi sesuatu yang nyata dalam kehidupan kita. Tetapi adakalanya permohonan yang kita naikkan kepada Tuhan untuk waktu yang sangat lama tidak juga mendapatkan jawabannya dari Tuhan. Mengapa demikian? Inilah realita yang harus dihadapi dan diterima oleh kita sebagai orang percaya. Mari kita coba telusuri permohonan-permohonan yang kita ajukan kepada Tuhan. Dan berapa banyak yang belum kita terima dalam kehidupan kita? Apakah permohonan yang tidak ada jawabannya itu telah membuat iman kita menjadi padam, sehingga kita berpaling dari Tuhan dan lebih memilih mencari pertolongan yang lain?


Iman itu harus dinamis, tidak boleh statis. Artinya: iman akan diuji ketika iman itu mulai melangkah dan ditengah perjalanannya menghadapi berbagai masalah dan persoalan yang seolah-olah tidak ada jawaban untuk sampai pada pengharapan yang kita inginkan. Apakah kita tetap semangat untuk terus maju atau justru semakin lemah ketika iman kita diperhadapkan kepada pergumulannya? Untuk dapat merealisasikan pengharapan itu, dibutuhkan perjuangan karena kita tidak tahu dengan pasti kapan dan bagaimana sesuatu yang kita imani itu akan menjadi nyata.

Perhatikan sosok perempuan dalam perikop ini. Ia adalah seorang perempuan Kanaan. Orang Kanaan adalah orang yang dianggap tidak mengenal Allah atau kafir. Tapi ia memiliki iman yang kuat dan dinamis. Dalam ayat 22, perempuan itu datang kepada Tuhan Yesus dan berseru : "Kasihanilah aku, ya Tuhan, Anak Daud, karena anak ku perempuan kerasukan setan dan sangat menderita." Tetapi Yesus sama sekali tidak menjawabnya (ayat 23a). Andai kata kita mempunyai anak yang menderita yang kita bawa kepada Tuhan, lalu Tuhan tak mempedulikan sama sekali, apa yang hendak kita lakukan ? Belum lagi habis kekecewaan kita, tiba-tiba murid-murid-Nya datang kepada Tuhan Yesus dan meminta kepada-Nya : "Suruhlah ia pergi,…" (ayat 23b) kita pasti marah dan segera pergi meninggalkan tempat itu, bukan ? Tapi perempuan itu tak berputus asa. Ia datang dengan iman yang besar, iman yang tidak pernah undur. Tetap semangat minta pertolongan kepada Yesus, walau sepertinya Yesus tidak peduli. Perempuan itu tetap maju karena ia tahu bahwa hanya Yesus yang mampu menolongnya. Jadilah seperti wanita itu, yang datang dengan iman yang besar untuk mencapai kemenangan atas setiap pergumulan yang ada. Iman yang bagaimanakah yang dimiliki oleh perempuan Kanaan itu ?

Iman yang tidak pernah menyerah walau tidak ada jawabannya

"Tetapi Yesus sama sekali tidak menjawabnya." (ayat 23). Sikap Yesus disini tidak membuat perempuan Kanaan ini undur dari Tuhan, tetapi tetap didalam komitmennya untuk memohon belas kasihan-Nya. Dia tetap percaya kepada Yesus walau Dia tidak menjawab teriakannya. Kadang iman kita menjadi lemah melihat sikap Yesus yang belum menjawab doa kita. Kondisi demikian seringkali mengakibatkan kita undur dari Tuhan. Namun lihatlah perumpuan Kanaan ini, dia tidak mau meninggalkan tempatnya, sebelum dia mendapatkan jawaban dari seruannya. Ada tindakan untuk terus maju dan melangkah yang diwujudkan perempuan Kanaan itu. Pertama: datang kepada Yesus dan berseru mengharapkan belas kasihan. (Ayat 22). Kedua : ia tetap berteriak-teriak mengikuti Yesus. (Ayat 25) Teruslah berharap padaTuhan, sekalipun tidak ada jawaban dan ingatlah bahwa hanya Yesus penolong kita.   Inilah iman yang berkemenangan dimana tidak beriman hanya untuk sekedar mendapat jawaban saja. Jangan pernah bergeser dari iman mu walaupun Yesus tidak menjawab doa mu, tetapi teruslah berseru sampai engkau mendapat belas kasihan-Nya. Jangan pernah tinggalkan hadirat-Nya sebelum Dia menjawab doamu.   

Iman yang tidak pernah menyerah walau dihadapkan dengan berbagai rintangan

Walau murid-murid meminta Yesus untuk mengusir perempuan itu, ia tidak berputus asa. Perempuan itu tetap berteriak-teriak mengikuti Yesus. Dan sekalipun Yesus berkata "Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel" (ayat 24), tetapi perempuan itu tak mundur mendengar perkataan Yesus dan justru ia mendekat dan menyembah Yesus sambil berkata "Tuhan, tolonglah aku". (ayat 25) Perempuan Kanaan ini tidak membiarkan rintangan yang ada menghancurkan imannya yang teguh kepada Yesus. Hal ini terjadi karena dia menyadari bahwa hanya Yesus yang sanggup dan mampu menolong dia. Mungkin saat ini ada doa permohonan kita yang sudah lama sekali belum dijawab Tuhan, belum lagi kita masih harus terus diperhadapkan dengan berbagai masalah dan rintangan sehingga acapkali iman itu mulai terkikis. Tetapi teguhkan hatimu jangan pernah undur, tetaplah di hadirat-Nya sampai Tuhan mau bicara buat kita. Nanti-natikanlah Dia sampai Ia menyatakan Kuasa dan Kasih-Nya bagi mu.

Iman yang tidak pernah menyerah walau direndahkan

"Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing". (Ayat 26) Apakah perempuan itu sakit hati karena disamakan dengan anjing? Luar biasa sekali! Diluar perkiraan kita, ia bahkan berkata ; "Benar Tuhan, namun anjing itu makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya". (ayat 27) Ia tidak mundur, walau sepertinya ia sudah direndahkan. Untuk menerima anugerah Allah kita harus rendah hati dan tidak meninggikan diri. Maka Yesus menjawab dan berkata kepadanya : "Hai ibu, besar imanmu, maka jadilah kepadamu seperti yang kau kehendaki" (27-28). Apakah saat ini kita berdoa dan seolah-olah Tuhan tidak mendengar dan menjawab kita? Kita merasa tak dihiraukan Tuhan? Tidak! Dia sungguh tahu dan kenal kerinduan hati kita. Mari tempatkan diri kita pada posisi yang benar dan sadari bahwa kita tidak ada apa-apa-nya di hadapan Tuhan dan sebenarnya kita juga tidak layak menerima anugerah dan rahmat-Nya. Tapi setetes anugerah Tuhan sangatlah cukup bagi kita, seperti remah-remah kecil yang jatuh dari meja sudah cukup untuk memulihkan keadaan kita. Oleh karena itu berharaplah terus sekalipun tidak ada harapan, tetaplah percaya sekalipun keadaannya semakin sulit dan imanilah Allah sekalipun oleh karena itu engkau direndahkan, maka engkau akan melihat muzijat Allah yang akan dinyatakan dalam hidupmu.(*)

No comments: