Allah mengasihi Anda, dan DIA juga ingin agar Anda mengasihi DIA

Saturday, 7 February 2015

ORANG YANG BERKARAKTER

Bacaan Alkitab: Roma 12:1-9 

Kecakapan sangat dibutuhkan untuk melakukan sesuatu hal namun karakterlah yang diperlukan untuk menghasilkan sesuatu yang berkualitas. Banyak orang yang bisa sampai di puncak kehidupannya dengan kemampuan intelektualnya, tetapi hanya karakter yang menentukan seberapa lama orang itu ada di sana.

Sebagai orang Kristen, kita tidak hanya dituntut untuk melakukan hal-hal besar, tetapi juga didorong untuk menghasilkannya dari kehidupan yang berkarakter. Hal itulah yang diingatkan oleh Paulus dalam perikop kita di atas. Setelah Paulus mengajar tentang karunia-karunia rohani pada ayat-ayat sebelumnya, dia melanjutkan apa yang seharusnya dimiliki oleh orang yang memiliki karunia-karunia itu, yaitu kasih yang menjadi salah satu bagian dari kehidupan yang berkarakter. Sebab akan sangat berbahaya kalau sementara orang memiliki karunia rohani tetapi tidak memiliki kasih. Dia akan bisa menyalahgunakan karunia itu untuk maksud-maksud tertentu jauh dari tujuannya. 

Apakah ciri-ciri kasih yang diungkapkan oleh Paulus dalam nas di atas sebagai bagian dari hidup orang yang berkarakter? 

Tidak munafik 

“Hendaklah kasih itu jangan pura-pura! Jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik” (ayat 9). Pura-pura di sini diambil dari kata sandiwara di mana pemainnya selalu memakai topeng. Hal ini menunjukkan bahwa apa yang ada di luar tidak sama dengan apa yang ada di dalam. Kasih yang sesungguhnya adalah kasih yang menyatakan apa adanya. Itulah sebabnya kalimat di atas dilanjutkan dengan menjauhi yang jahat dan melakukan yang baik. Itulah sesungguh-sungguhnya kasih, tidak akan pernah menyembunyikan dosa dan kejahatan dan mengambil tindakan yang nyata untuk melakukan kebaikan. 

Menghargai orang lain 

“Hendaklah kamu saling mengasihi sebagai saudara dan saling mendahului dalam memberi hormat” (ayat 10). Hidup yang berkarakter akan menghargai orang lain apapun latar belakangnya. Memang atasan layak di hormati sebagai atasan tetapi bawahanpun memiliki hak untuk dihargai sebagai bawahan. Jangan biarkan kedudukan Anda membuat Anda menutup mata untuk memberikan apa yang semestinya Anda berikan kepada orang lain. Dan orang yang berkarakter adalah orang yang menempatkan orang lain sebagai pribadi yang berhak untuk mendapatkan apa yang semestinya mereka dapatkan sebagaimana kita berhak untuk mendapatkan apa yang semestinya kita dapatkan. Sebab di hadapan Allah semua sama, yaitu sama-sama orang berdosa dan hanya oleh anugerah-Nya kita mendapatkan keselamatan yang membuat hidup kita menjadi bernilai apapun peran kita masing-masing di dunia ini. 

Antusias 

“Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan” (ayat 11). Ciri kasih sebagai sebuah karakter adalah atusias. Ada semangat yang menyala didorong keinginan untuk memperlihatkan kasih itu kepada orang lain. Sebagai orang Kristen yang berkarakter, kita dituntut bukan hanya untuk memenuhi tanggung jawab kita, tetapi juga apa yang bisa dilakukan agar orang lain mendapatkan manfaat dari hidup kita. Jadi, jangan hanya memiliki hidup yang rata-rata - hanya mengerjakan sesuai dengan apa yang dituntut - tetapi lakukanlah sesuatu yang bernilai tambah. Bukankah Yesus memerintahkan kita dengan berkata, "Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapa pun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu. Dan kepada orang yang hendak mengadukan engkau karena mengingini bajumu, serahkanlah juga jubahmu.Dan siapa pun yang memaksa engkau berjalan sejauh satu mil, berjalanlah bersama dia sejauh dua mil." (Mat. 5:39-41.) 

Bersukacita

“Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa!” (ayat 12). Bersukacita bukan saja karena mendapatkan apa yang diinginkan tetapi karena pengharapan yang dimiliki sekalipun belum mendapatkannya. Sukacita inilah yang membuat seseorang bisa bersabar dan bertekun sebagai wujud dari hidup yang berkarakter. Dan sukacita itu tidak ditentukan oleh kondisi hidup tetapi pengharapan yang di dalam Kristus. Sebab sukacita di dalam Kristus berasal dari hubungan yang telah dipulihkan dengan Dia sehingga akan tetap bisa bersukacita sekalipun banyak pergumulan dan masalah. 

Berbuat sesuatu kepada orang lain.

“Bantulah dalam kekurangan orang-orang kudus dan usahakanlah dirimu untuk selalu memberikan tumpangan!” (ayat 13). Kasih tidak mungkin tidak melakukan sesuatu terhadap orang lain. Kasih yang nyata sebagai bagian dari kehidupan yang berkarakter akan menjadikan hidupnya berguna bagi orang lain. Memang bisa saja seseorang melakukan sesuatu tanpa kasih, tetapi orang yang memiliki kasih Kristus tidak mungkin untuk tidak melakukan sesuatu yang berguna kepada orang lain. Kasih yang sejati selalu menginginkan yang terbaik bagi orang lain. 

Selain ciri-ciri dari kasih ini, Paulus juga memaparkan sifat-sifat dari kasih itu sebagai sifat dari orang yang memiliki kasih dalam kehidupannya. 

1. Memberkati orang lain (ayat 14) Kasih yang benar bukan untuk menghancurkan tetapi membangun. Itulah sebabnya kasih harus memberkati bukan mengutuki. 
2. Bersimpati terhadap orang lain (15) Kasih turut merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain sehingga tidak ada tempat untuk pementingan diri sendiri. 
3. Tidak sombong (16) Kasih yang sejati menempatkan seseorang untuk ada di tempat yang tepat dan dalam waktu yang tepat pula 
4. Tidak membalas kejahatan dengan kejahatan (17-19) Kasih akan mendorong seseorang untuk berdamai tidak perduli apa yang orang lain lakukan dalam kehidupannya. 
5. Berbuat baik terhadap orang lain. (20-21) Kasih tidak akan pernah membiarkan kejahatan menang, tetapi akan mengalahkan kejahatan dengan kebaikan. 

Mungkin ungkapan-ungkapan di atas adalah sesuatu yang terlalu ideal, namun itulah yang harus dimiliki oleh seseorang yang berkarakter di dalam Tuhan. Hal itu sudah di teladankan oleh Yesus untuk kita dan bukan sesuatu yang mustahil untuk dilakukan. 

Oleh karena itu, jangan hanya berusaha memiliki pencapaian hidup di dunia ini tetapi miliki juga kasih yang merupakan bagian dari kehidupan yang berkarakter. Sebab percuma kita memiliki apa saja yang ada di dalam dunia ini kalau hal itu tidak memiliki dampak dalam kehidupan kita apalagi bagi orang lain.

No comments: