Allah mengasihi Anda, dan DIA juga ingin agar Anda mengasihi DIA

Thursday 15 November 2018

IBADAH YANG SEJATI

Doa Kristen - Aplikasi di Google Play
Bacaan Alkitab: Roma 12:1-2

Banyak orang memiliki pemikiran yang salah tentang beribadah. Sebagian orang menganggap bahwa beribadah itu identik dengan musik dan lagu serta yang bersangkut paut dengan gereja. Memang hal itu tidaklah salah, tetapi ibadah tidak dibatasi oleh ruang dan waktu serta liturgi gereja. Konsep ibadah dalam Perjanjian Baru (PB) lebih menitik beratkan pada sikap dan perilaku yang mempermuliakan Allah dalam kehidupan kita. Dengan demikian di manapun kita berada dan apapun yang kita lakukan dalam kehidupan kita di dunia ini maka kita bisa beribadah di sana kalau kita mempersembahkan hidup kita bagi kemuliaan Allah.

Setelah Paulus secara panjang lebar memaparkan dalam pasal 1-11, tentang kejatuhan manusia kedalam dosa dan ketidak mampuan manusia itu untuk mengatasi kejatuhannya serta bagaimana Allah di dalam anugerah dalam belaskasih-Nya mengulurkan tangan-Nya untuk menyelamatkan manusia berdosa. Maka pada pasal 12 ini Paulus mencoba mengingatkan jemaat yang ada di Roma untuk menindaklanjuti apa yang telah mereka ketahui mengenai hal-hal itu kedalam tindakan yang nyata sebagai penerapan dari doktrin itu. Respons yang diinginkan oleh Paulus adalah agar mereka memiliki ibadah yang sejati lewat mempersembahkan tubuh mereka untuk kemuliaan Allah. “Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.” (ayat 1) Ibadah yang sejati adalah dikala kita mempersembahkan hidup kita dan apapun yang berkenaan dengan hidup itu termasuk di dalamnya adalah pekerjaan, rumah tangga, karir, kekayaan, kekuatan, pengalaman dan lain sebagainya untuk dipergunakan bagi kemuliaan Allah. Jadi apapun yang kita lakukan ditengah-tengah dunia ini kalau itu untuk kemuliaan Allah, maka itu adalah ibadah kita yang sesungguhnya kepada Allah.

Rick Warren berkata, “Penyembahan adalah cara saya bereaksi, merespon, kepada Allah ketika Ia mengasihi saya.” Apapun kegiatan kita hari ini kalau di sana kita meresponi kasih Allah secara positif, maka kegiatan kita itu menjadi sebuah penyembahan kepada Allah. Kalau kasih Allah mendasari setiap aktivitas kita hari ini, dan kalau segala kegiatan, kita lakukan karena kita mengasihi Allah, maka semuanya itu menjadi sebuah ibadah yang berkenan kepada Allah. Dengan demikian ibadah akan merupakan gaya hidup dari setiap orang yang sudah diselamatkan Allah.

Ibadah yang seperti itu akan menjadi kekuatan untuk menolak segala hal yang buruk dalam dunia ini. Itulah sebabnya Paulus melanjutkan himbauannya dengan berkata, “Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.” Memang kita masih di dunia tetapi kita tidak harus sama dengan dunia ini. Karena kita memiliki kuasa yang dapat menok kuasa yang ada dalam dunia ini, yaitu kuasa dari ibadah yang sejati. Kalau betul kita memiliki ibadah yang sejati - yaitu hidup dengan segala hal yang ada di dalamnya dipergunakan untuk satu tujuan agar Allah dimuliakan - maka kenyataan itu akan membuat kita memiliki kuasa untuk menolak pengaruh dunia ini. Jadi dunia yang penuh dengan kejahatan ini tidak harus membuat kita jahat.

Ketika kita memiliki perubahan yang didasari oleh hidup yang mengasihi Allah sebagai respons dari kasih Allah dalam kehidupan kita, maka kita akan memiliki pemahaman yang benar akan kehendak Allah dalam kehidupan kita sehingga kita tidak hanya dapat memilih apa yang baik tetapi jauh lebih dari itu kita mampu untuk menetapkan apa yang terbaik dalam kehidupan kita. Dengan demikian di tengah-tengah dunia yang tidak baik ini, kita akan mampu melihat yang baik bahkan yang terbaik yaitu yang sempurna karena kita pemiliki paradigma yang baru sebagai orang percaya yang beribadah.

Oleh karena itu milikilah ibadah yang sejati lewat hidup yang dipersembahkan kepada Allah sehingga apapun aktivitas Anda di dunia ini menjadi sarana di mana Allah dimuliakan. (*)

No comments: