Allah mengasihi Anda, dan DIA juga ingin agar Anda mengasihi DIA

Saturday 27 February 2010

GELANGGANG PERTANDINGAN

Bacaan Alkitab: 1 Korintus 9:24-21

Alkitab seringkali mengibaratkan perjalanan kehidupan kita dalam mengiring dan melayani Tuhan seperti perlombaan atau pertandingan di gelanggang olah raga. Dan dalam nats kita di atas Rasul Paulus mengibaratkan kehidupan ini sebagai pelari dan petinju. Tentu setiap mereka yang terjun di gelanggang pertandingan itu ingin memenangkannya. Sama seperti kita juga ingin menikmati kesuksesan dalam perjalanan kehidupan kita mengiring Tuhan dan melayani-Nya. Namun sukes itu tidak akan pernah datang kalau kita tidak memenuhi semua tuntutan sukses itu. Apakah yang dibutuhkan dalam meraih kesuksesan hidup?

Memiliki Komitmen yang Kuat

Dalam ayat 24 Paulus berkata, “Tidak tahukah kamu, bahwa dalam gelanggang pertandingan semua peserta turut berlari, tetapi bahwa hanya satu orang saja yang mendapat hadiah? Karena itu larilah begitu rupa, sehingga kamu memperolehnya!” Seorang pelari harus memiliki komitmen yang kuat untuk berlari “bengitu rupa” untuk berjuang mengalahkan peserta yang lain termasuk untuk berjuang mengalahkan diri sendiri. Walaupun dia tahu banyak orang yang menjadi pesaingnya atau banyak orang yang lebih baik darinya namun sebagai seseorang pelari atau petinju profesional dia pasti memiliki komitmen yang kuat untuk menang. Tidak ada seorangpun yang maju di gelanggang olahraga yang tidak mau menang. Semuanya pasti memiliki keinginan untuk menang.

Komitmen yang sama perlu kita miliki dalam mengiring Tuhan serta melayani-Nya sebab tanpa komitmen yang kuat, maka kita akan mudah menyerah apalagi dengan banyaknya pergumulan dan masalah yang diperhadapkan dalam perjalanan kita. Namun sebanyak dan sebesar apapun pergumulannya dengan komitmen yang kuat kita akan mampu mengatasi semuanya itu. Sebab tanpa komitmen maka dengan pergumulan yang kecil saja akan cukup membuat kita menyerah dan kalah. Tidak ada pertandingan yang berhasil tanpa sebuah komintmen. Namun dengan komitmen sesuatu yang mungkin mustahil menjadi tidak mustahil apalagi komitmen yang didasari oleh iman kepada Allah.

Bekerja Keras

Selain komitmen yang kuat yang juga dibutuhkan dalam meraih sukses adalah kerja keras. Sebab tanpa kerja keras maka komitmen hanya sebuah angan-angan. Itulah sebabnya Rasul Paulus berkata. “Tiap-tiap orang yang turut mengambil bagian dalam pertandingan, menguasai dirinya dalam segala hal. Mereka berbuat demikian untuk memperoleh suatu mahkota yang fana, tetapi kita untuk memperoleh suatu mahkota yang abadi.” (ayat 25) Seorang pelari atau petinju tentu membutuhkan kerja keras kalau ingin menjadi pemenang. Tidak ada seorang juara dihasilkan dari kehidupan yang santai. Padahal semua mereka itu hanya untuk sebuah mahkota yang fana. Tentu kita sebagi orang yang berusaha untuk meraih mahkota abadi, kita dituntut untuk lebih bekerja kerja.

Untuk meraih kesuksesan hidup di dalam Tuhan, maka tidak bisa tidak kerja keras sangat dibutuhkan. Dalam nats yang lain Rasul Paulus berkata. “Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir,” (Filipi 2:12 ) Sebagai orang pilihan Allah tentunya kita akan menerima hal-hal yang lebih mulia daripada apa yang dunia bisa berikan kepada kita. Jadi, kita dituntut untuk lebih bekerja keras dalam mengerjakan apa saja yang harus kita kerjakan sebagai orang percaya. Apakah itu hal-hal yang menjadi tanggung jawab kita di dunia ini apalagi hal-hal yang bersangkut paut dalam melayani Tuhan.

Menguasi Diri

Seorang pemenang sejati adalah seseorang yang bukan saja memiliki mahkota dan medali tetapi juga yang dapat menguasa dirinya sendiri. Banyak orang yang terjun di dunia olahraga bisa mencapai sukses di dunia olah raga tetapi gagal dalam kehidupan pribadi. Banyak atlit besar ketika sudah sukses mulai tidak menguasi diri sehingga tidak memiliki komitmen untuk berlatih dengan sungguh-sungguh dan tidak mau bekerja keras lagi sehingga lawan yang paling lemahpun mudah untuk menjatuhkannya. Itulah sebabnya Rasul Paulus berkata, “Sebab itu aku tidak berlari tanpa tujuan dan aku bukan petinju yang sembarangan saja memukul. Tetapi aku melatih tubuhku dan menguasainya seluruhnya, supaya sesudah memberitakan Injil kepada orang lain, jangan aku sendiri ditolak.” (ayat 26-27) Banyak orang ketika ada dipuncak kejayaannya lupa untuk menguasi dirinya yang pada akhirnya jatuh dengan hal-hal yang sepele.

Kalau mau sukses yang sejati ingatlah kuasai diri Anda. Sebab sukses yang sesungguhnya bukan saja Anda bisa meraih apa yang bisa Anda raih tetapi kita juga bisa mempertanggung jawabkannya di hadapan Allah dengan kehidupan yang memermuliakan Dia. Ingat hasil tidak menunjukkan sukses kalau hidup kita tidak benar di hadapan Allah. Tetapi hidup yang bisa dikendalikan adalah hidup yang tidak ditolak di hadapan Allah.

Oleh karena itu kalau ingin menikmati kesuksesan hidup milikilah komitmen, bekerja keraslah untuk itu dan kuasai diri Anda. (*)




Kembali ke halaman utama


No comments: