Bacaan Alkitab: 1 Samuel 30:1-8
Terkadang kita diperhadapkan pada pergumulan di mana semua harapan seolah tampak hilang. Tetapi jangan putus asa Allah masih memegang kendali. Dia Allah bisa membalikkan keadaan, betapapun buruk atau mustahilnya keadaan tersebut. Mungkin keadaan Anda hari ini sama seperti yang dialami oleh Daud dalam perikop di atas. Rasanya semuanya telah habis dan tidak ada harapan untuk bangkit. Namun kalau kita melihat lebih jauh maka kita akan menyadari bahwa Allah adalah Tuhan yang punya kendali atas hidup kita dan Dia juga adalah Tuhan yang berkuasa untuk memulihkannya. Apa yang harus kita miliki untuk bisa keluar dari pergumulan yang paling kelam dalam hidup kita?
Meyakini bahwa Allah memiliki otoritas
“Perempuan-perempuan dan semua orang yang ada di sana, tua dan muda, telah ditawan mereka, dengan tidak membunuh seorang pun; mereka menggiring sekaliannya, kemudian meneruskan perjalanannya” (ayat 2). Dengan tidak membunuh seorangpun menunjukkan bahwa Tuhan Allah masih memegang kendali. Sebab bisa saja orang Amalek itu membunuh semua orang yang ditaklukkannya di Ziglag, tetapi kebiasaan yang terjadi dalam penaklukan sebuah daerah tidak mereka lakukan karena Allah tidak mengijinkan hal itu terjadi.
Allah juga memiliki otoritas dalam kehidupan kita, di mana Dia memelihara ketika kita ditimpa tragedi pribadi.Sebab tidak ada sesuatupun yang terjadi tanpa seijin Tuhan. Apapun yang kita hadapi sekarang ini, ingatlah ada hal positif yang bisa kita lihat di dalamnya karena di sana Allah memiliki otoritas untuk membawa kita kepada perubahan dalam hidup ini. Ingatlah pencobaan-pencobaan yang kita alami adalah pencobaan biasa yang tidak melebihi kekuatan kita.
Memiliki kejujuran atas keadaan yang ada
“Lalu menangislah Daud dan rakyat yang bersama-sama dengan dia itu dengan nyaring, sampai mereka tidak kuat lagi menangis” (ayat 4). Sekalipun Daud terkenal dengan pahlawan yang gagah perkasa, tetapi ketika melihat kenyataan keluarganya ditawan dia menyatakan perasaaannya yang sesungguhnya yaitu menangis. Di tidak malu sekalipun itu mungkin akan menjatuhkan martabatnya di depan anak buahnya. Tetapi Daud tidak bisa menyembunyikan keadaan hatinya oleh sebab keluarganya ditawan oleh musuh. Itulah keadaan yang sesungguhnya yang dihadapi oleh Daud, yaitu sedih. Dan kesedihan itu dia tambilkan apa adanya tanpa harus ditutupi.
Kalau mau lihat pertolongan Allah dalam pergumulan yang sangat pelik, kita perlu menyalurkan penderitaan, ketakutan, kehancuran dan kesepian kita kepada Allah. Bukankah firman Tuhan berkata: “Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur Allah”(Matius 5:4). Jangan merasa kuat sehingga Anda tidak menyadari keberadaan Anda di hadapan Allah. Bukankah orang yang kuat itu adalah orang yang menyadari kelemahannya sehingga ia akan bergantung kepada Allah. Dan ketika kita menyadari bahwa kita lemah, maka di sana kita akan mendapatkan kekuatan dalam menghadapi persoalan yang ada karena kuasa Tuhan akan menopang kita dalam persoalan yang ada asal kita tidak menjadi putus asa.
Menguatkan Iman
“Tetapi Daud menguatkan kepercayaannya kepada TUHAN, Allahnya” (ayat 6). Daud tidak larut dalam tangisannya, tetapi ia memandang kepada Allah. Keyakinannya kepada Tuhan semakin dilipatgandakan karena ia tahu bahwa keyakinan itulah modal utama untuk mengatasi pergumulannya.
Kalau mau melihat kuasa Allah dalam pergumulan hidup tidak bisa tidak, kita harus menguatkan kepercayaan kita. Ada tiga langkah yang harus perlu dilakukan Pertama, Fokus pada Allah sebagai sumber kekuatan. Jangan biarkan masalah menjadi fokus perhatian Anda, tetapi biarkan Allah yang utama yang menjadi perhatian Anda. Memang masalah akan sangat menyulitkan hidup kita, tetapi jangan biarkan masalah menutupi mata iman Anda untuk melihat bahwa Allah lebih besar dari masalah yang ada. Kedua, Mengingat pertolongan Allah di masa lampau. Ingatlah bahwa Allah sudah pernah menyatakan pertolongan-Nya dalam hidup Anda. Kenyataan itu akan menguatkan iman kita bahwa Dia akan melakukan-Nya lagi dalam hidup Anda. Kalau saja Dia sudah pernah berbuat sesuatu dalam hidup Anda, itu membuktikan bahwa Dia adalah Tuhan yang berkarya dalam hidup Anda yang perlu diharap-harapkan. Ketiga, Memperkatakan hal-hal positif. Sekalipun mungkin keadaannya sulit jangan pernah pesimis. Melangkahlah dengan memperkatakan hal-hal yang positif. Hal itu akan menolong kita untuk tetap optismis.
Mendengar Suara Tuhan
“Lalu Daud memberi perintah kepada imam Abyatar bin Ahimelekh: “Bawalah efod itu kepadaku.” Maka Abyatar membawa efod itu kepada Daud” (ayat 7). Secara aktif Daud membangun komunikasi dengan Allah dan ia pergi untuk meminta peneguhan dari Allah atas apa yang akan dia lakukan. Daud menyadari bahwa Allah adalah Tuhan yang mengetahui jalan-jalan manusia. Itulah sebabnya dia membangun komunikasi secara aktif dengan Allah agar dia tidak salah melangkah.
Kalau ingin melihat kuasa Allah untuk membalikan keadaan, hendaknya kita secara aktif untuk membangun mezbah dan minta peneguhan dari Tuhan atas apa yang kita imani di dalam Dia. Libatkan Dia dalam setiap keputusan yang Anda akan ambil. Sebab tidak jarang manusia menghalalkan segala cara hanya karena ingin keluar dari masalah yang ada. Itulah sebabnya ada banyak orang kemudian jatuh kepada msalah yang lebih pelik lagi. Itulah sebabnya betapa penting kita mengetahui maunya Tuhan dalam setiap masalah kita.
Melangkah untuk meraih kemenangan
“Lalu pergilah Daud beserta keenam ratus orang yang bersama-sama dengan dia, ...” (ayat 9) Didasari iman kepada Allah Daud melangkah untuk meraih kemenangan yang Tuhan sudah siapkan. Dengan apa yang ada padanya akhirnya dia mendapatkan apa yang pernah hilang dan keadaannya dipulihkan.
Kalau kita mau melangkah didasari iman kita kepada Allah, maka kita akan melihat kuasa Allah bekerja untuk memimpin kita kepada kemenangan, tidak peduli sesulit apapun keadaan kita. Jangan hanya berdoa tetapi melangkahlah untuk meraih apa yang Tuhan sediakan. Lakukanlah sesuatu sesuai dengan iman Anda dalam tindakan yang nyata karena Anda tahu apa yang menjadi kehendak Tuhan bagi persoalan Anda.
Oleh karena itu apapun yang terjadi dalam kehidupan kita, ingatlah Allah masih memiliki otoritas, namun jujurlah dengan keadaan Anda serta kuatkan iman percaya Anda kepada Allah serta melangkahlah didasari iman Anda kepada Allah untuk meraih kemenangan yang Tuhan sudah disediakan. (*)
No comments:
Post a Comment