Allah mengasihi Anda, dan DIA juga ingin agar Anda mengasihi DIA

Tuesday 3 November 2009

PUJILAH TUHAN

Bacaan : Mazmur 103:1-22

Sebagai manusia seringkali kita lupa untuk memuji Tuhan. Itulah sebabnya adalah baik untuk sering-sering mengingatkan jiwa kita untuk memuji Tuhan. “Pujilah TUHAN, hai jiwaku! Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku!” (ayat 1). Allah adalah Tuhan yang layak dipuji dan dimuliakan dalam kehidupan kita. Dan di manapun kita berada Dia seharusnya mendapatkan pujian dari kita. Ada beberapa alasan untuk ini.

Karena segala kebaikan-Nya dalam kehidupan kita.

“Pujilah TUHAN, hai jiwaku, dan janganlah lupakan segala kebaikan-Nya!” (ayat 2). Allah sudah melakukan banyak kebaikan dalam kehidupan kita, baik kebaikan yang sudah kita alami di masa lampau, maupun kebaikan yang sementara kita alami sekarang, juga kebaikan yang masih akan kita nikmati di masa yang akan datang. Ada lima kebaikan Allah yang di paparkan dalam perikop kita di atas, yaitu: mengampuni segala kesalahan, menyembuhkan segala penyakit, menebus dari lobang kubur, memahkotai dengan kasih setia dan rahmat, memuaskan hasrat dengan kebaikan (ayat 3-5). Dengan lima hal ini tentunya kita harus senantiasa mengingatkan jiwa kita untuk memuji Dia, Allah yang sungguh baik.

Karena segala keadilan-Nya dalam hidup kita.


“TUHAN menjalankan keadilan dan hukum bagi segala orang yang diperas. Ia telah memperkenalkan jalan-jalan-Nya kepada Musa, perbuatan-perbuatan-Nya kepada orang Israel (ayat 6-7). Memang banyak ketidak adilan terjadi di dunia ini, tetapi kita harus menyadari bahwa Allah tidak pernah tidak adil. Pribadi-Nya tidak akan pernah berubah sebagai Allah yang adil karena ketidak adilan yang terjadi dalam kehidupan kita. Mungkin kita tidak bisa memahami tindakan Allah dalam kehidupan kita, tetapi kita harus menyadari bahwa segala tindakan-Nya senantiasa adil, sekalipun sulit untuk dimengerti. Di sini kita harus lebih mengenal Allah yang kita percayai di mana Dia adalah pribadi yang tidak akan mungkin melakukan ketidakadilan dalam kehidupan kita. Sebab Ia adalah Allah yang penuh kasih sehingga segala tindakan-Nya didasari oleh kasih-Nya kepada kita.


Kenyataan di atas akan membuat kita senantiasa mengingatkan jiwa kita untuk memuji Allah apapun keadaan kita karena Dia adalah Tuhan yang tidak pernah salah dalam melakukan apa saja dalam kehidupan kita. Dengan demikian apapun kondisi hidup kita hari ini, kita akan senantiasa memuji Dia karena segala jalan-jalan-Nya dalam kehidupan kita.

Karena Dia adalah pengasih dan penyanyang


“TUHAN adalah penyayang dan pengasih, panjang sabar dan berlimpah kasih setia” (ayat 8). Kalau kita melihat jalan-jalan hidup kita maka selayaknya Allah murka dan menghukum kita. Tetapi Dia tidak melakukan itu karena Ia begitu mengasihi kita. Dia sangat menyayangi manusia ciptaan-Nya sekalipun manusia itu sudah jatuh ke dalam dosa. Walaupun Allah sangat murka atas dosa, tetapi Ia sangat mengasihi manusia berdosa. Itulah sebabnya didasari oleh kasih-Nya itu, Dia telah rela mengorbankan diri-Nya sendiri untuk mati di atas kayu salib sehingga segala tuntutan dosa kita telah Dia tanggung dan kita yang percaya kepada-Nya beroleh akibat dari kasih setia-Nya yang besar (ayat 9-18).

Karena Dia adalah Allah yang berkuasa


“TUHAN sudah menegakkan takhta-Nya di sorga dan kerajaan-Nya berkuasa atas segala sesuatu” (ayat 19). Inilah alasan yang paling mendasar mengapa kita harus memuji Dia. Sebab Dia adalah Allah yang berkuasa. Kekuasaan-Nya tidak terbatas dan tidak mungkin dibatasi. Di segala tempat, waktu dan keadaan, Dia adalah Allah yang memiliki otoritas dalam kehidupan kita. Menyadari akan hal ini tentu tidak ada ruang, waktu dan masalah yang membuat kita tidak memuji Dia.


Oleh karena itu ingatkan jiwa Anda untuk senantiasa memuji Allah karena segala kebagikan-Nya yang sudah berlaku dalam kehidupan Anda. Dan jangan lupa Dia adalah Allah yang adil dan tidak pernah tidak adil dalam sepanjang hidup kita. Dan pujilah Dia karena pribadi-Nya yang penuh kasih dan sayang seperti Bapa kepada anaknya serta pujilah Dia karena keberadaan-Nya yang Maha Kuasa. (*)

No comments: