Allah mengasihi Anda, dan DIA juga ingin agar Anda mengasihi DIA

Saturday, 16 May 2009

MERDEKA DARI PENGARUH MASA LALU


Setiap kita pasti memiliki pengalaman hidup. Baik pengalaman yang menyenangkan atau yang menyakitkan. Setiap pengalaman itu memiliki dampak dalam kehidupan kita sekarang ini, baik dampak positif atau negatif. Kita kenal apa yang disebut dengan “post power sysdrome” di mana seseorang yang dahulu memiliki kekuasaan karena jabatan, mengalami tekanan hidup setelah tidak memiliki jabatan lagi. Tipe orang seperti ini adalah orang yang terpenjara dengan pengalaman hidup yang menyenangkan di masa lampau sehingga ia tidak bisa melihat realiata hidup yang sesungguhnya sehingga orang seperti ini sangat sukar untuk memulai sesuatu yang baru. Kita juga mengenal istilah “trauma”, suatu pengalaman pahit yang terjadi di masa lampau yang memenjarakan seseorang hari ini yang mengakibatkan tekanan kepada jiwa yang mengalaminya. Dan tipe orang seperti ini akan sukar untuk menghadapi orang lain karena takut disakiti.

Ada istilah yang berkata, “pengalaman adalah guru yang terbaik”. Tetapi ingatlah bahwa pengalaman hidup - apapun itu - baik yang menyenangkan ataupun yang menyakitkan kalau tidak dikelola dengan baik akan menjadi malapetaka bagi hidup kita hari ini. Untuk itu, bagaimanakah seharusnya kita menyiasati pengalaman hidup di masa lalu?

Jangan mau terpenjara dengan pengalaman di masa lampau

Dalam Filipi 3:1-14 kita melihat bahwa jemaat Tuhan yang ada di Filipi yang berlatar belakang Yahudi mencoba untuk tetap pada pengalaman hidup mereka di masa yang lampau, seperti memberi diri untuk disunat. Itulah sebabnya mereka berusaha untuk mendorong orang lain untuk melakukan hal yang sama. Itulah sebabnya Paulus mengingatkan jemaat untuk berhati-hati (ayat 1-2), dan berusaha menyakinkan jemaat itu bahwa untuk mau maju di dalam Tuhan harus berani meninggalkan segala sesuatu apapun itu bentuknya yang menghambat langkah kita untuk lebih mengenal Kristus. “Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus. Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus,” (ayat 7-8)

Kalau hal itu tidak membuat kita mendapatkan bagian di dalam Kristus, kita harus berani melepaskan apapun yang ada di belakang kita walaupun itu hal yang sangat membanggakan. Termasuk jangan mau terpenjara dengan pengalaman pahit Anda yang hanya akan membuat Anda kehilangan kesempatan untuk mendapatkan apa yang seharusnya Anda miliki hari ini di dalam Kristus.

Saya pernah mendengar sebuah kisah di mana ada sesorang yang menempatkan seekor ikan piranha ke dalam sebuah aquarium yang dipisahkan oleh sebuah kaca. Sementara piranha itu di tempatkan di salah satu sisi dari aquarium itu dia mencoba untuk berenang dengan gesitnya karena memang ikan ini sangat terkenal dengan kebuasannya namun karena hanya piranha itu saja yang ada di aquarium itu, maka lama-kelamaan ikan itupun tenang. Setelah beberapa waktu kemudian ditaruh juga di sisi yang lain seekor ikan mas yang masih kecil. Melihat ikan itu, mendadak piranha itu menjadi agresip lagi lalu mencoba untuk menyerbu ikan mas itu. Dia ingin memangsa ikan mas itu sehingga dengan sekuat tenaga ia berusaha untuk mengejarnya. Tetapi sayang yang dia alami adalah benturan dengan kaca pemisah yang ada di tengah-tengah aquarium itu. Merasa ia belum mendapatkan ikan mas itu, piranha itupun kembali berusaha untuk menyerbu ikan mas itu. Berkali-kali ia mencoba tetapi kenyataan yang dia hadapi adalah benturan dengan kaca pemisah. Namun dia tidak putus asa, dia coba lagi sampai akhrinya moncongnya berdarah dan ikan itu merasa sakti yang pada akhirnya membuat ia menyerah. Beberapa lama kemudian kaca pemisah itupun diangkat sehingga piranha dan ikan mas itu membaur. Namun anehnya piranha yang dulunya terkenal ganas dan buas serta sebelumnya sangat agresif ingin memangsa ikan mas itu tidak melakukan reaksi apa-apa ketika ikan mas itu mendekati dia. Ternyata pengalaman sebelumnya yang membuat dia berdarah-darah telah memandulkan keganasan dan kebuasannya. Sakit yang dia alami sebelumnya telah membuat piranha itu menjadi kehilangan jati dirinya sebagai seekor ikan yang buas.

Hati-hati! Pangalaman pahit di masa lalu bisa memandulkan pontensi yang Anda miliki dalam hidup ini. Kalau kita terpenjara dengan pengalaman pahit di masa lampau, itu akan menghancurkan hidup kita di masa sekarang. Memang kepahitan di masa lalu adalah sebuah pengalaman yang sangat membekas yang tidak mungkin bisa kita lupakan. Tetapi pengalaman itu akan menjadi hanya sebuah pengalaman kalau kita tidak terpenjara olehnya. Hanya kalau kita berikan wewenang kepada masa lalu yang akan mempengaruhi hidup kita hari ini. Tetapi kalau kita melupakannya dalam arti meninggalkannya di masa lalu kita, maka pengalaman di masa lalu tidak punya hak untuk menghancurkan hidup kita hari ini.

Untuk bisa meninggalkan pengalaman di masa lalu yang memandulkan hidup kita hari ini, mari kita bersikaplah seperti Paulus yang melihat bahwa pengenalan akan Kristus lebih mulia dari apa yang ia tinggalkan yang menghambat langkahnya apapun itu termasuk keberhasilan dan kegagalan di masa lampau. Lihatlah perjumpaan dengan Kristus lebih indah daripada pengalaman yang Anda akan tinggalkan. Memang kalau pengalaman itu akan semakin membuat Anda mengenal Kristus pegang itu, tetapi kalau pengalaman itu membutakan mata Anda untuk melihat Kristus tinggalkan itu.

Beranilah melihat realita yang ada hari ini

"Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya, supaya aku akhirnya beroleh kebangkitan dari antara orang mati” (ayat 10-11). Kita harus mengenal Kristus yang hari ini bukan saja Kristus yang kemarin. Mungkin saja Kristus yang kita kenal di masa lampau adalah Kristus yang telah melakukan sesuatu dalam kehidupan Anda seperti apa yang Anda inginkan di dalam Dia. Tetapi mungkin saja hari ini Dia bertindak berbeda dengan pengalaman Anda di masa lalu di mana Dia melakukan sesuatu tidak seperti yang Anda pikirkan sebagaimana seperti yang Anda alami di masa lampau. Namun jangan pernah meragukan Yesus karena Dia tetap Allah yang sama sekalipun tindakan-tindakan-Nya berbeda dengan apa yang Anda alami di hari kemarin. Bisa saja pada masa yang lampau doa-doa Anda rasanya begitu mudahnya mendapatkan jawabannya dari Allah tetapi sekarang tindakan Allah justru bertolak belakang dengan pengalaman di masa lampau itu sehingga sukar bagi kita untuk melihat Kristus hari ini dengan segala sikap dan tindakannya bagi kita. Namun Anda juga harus mengenal Allah yang seperti itu karena Dia juga tetap Allah apapun tindakannya dalam kehidupan Anda hari ini.
Kalau kita mengenal Kristus yang hari ini dengan segala tindakannya dalam kehidupan kita, maka kita akan mampu melihat realita yang ada hari ini termasuk di dalamnya adalah kesulitan dan penderitaan. Sebab sikap itulah yang akan memampukan kita untuk bangkit. Mungkin kita harus menuai apa yang pernah kita tabur di masa lampau, tetapi jangan lari dari kenyataan itu sebab itulah konsekuensi hidup. Dengan mengenal Kristus dan percaya kepada-Nya, kita akan dimampukan untuk bangkit dari masalah dan pergumulan hari ini.

Hanya untuk orang matilah pekerjaan dimulai dari atas. Lihatlah orang yang menggali kuburan. Memang pekerjaan itu dimulai dari atas tetapi diperuntukkan bagi orang mati. Kalau kita masih hidup, tidak menjadi masalah kalau kita harus memulai dari bawah karena itulah tandanya kita hidup. Jangan menyesali hidup kalau hari ini Anda harus memulai sesuatu dari bawah lagi. Pengalaman sukses di masa lalu akan menjadi pemicu semangat kalau kita memaknainya dengan benar yaitu sebagai impian untuk memulai sesuatu yang baru.

Jadi, lihatlah realita yang ada, kalau memang kita sedang mengalami kesulitan hadapilah itu dan jangan lari dari sana. Karena kita hidup hari ini bukan kemarin apalagi besok. Untuk itu sikapi hidup hari ini dengan benar karena keputusan-keputusan kita hari ini akan sangat mempengaruhi hidup kita di masa depan.

Tatap masa depan dengan penuh harapan

“... tetapi ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku, dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus” (ayat 13-14). Pengharapan adalah modal untuk bangkit. Memiliki pengharapan akan mendorong kita untuk berjuang hari ini apapun realita hidup kita. Hal itulah yang membuat Paulus bisa bertahan dalam segala bentuk bergumulan yang ia alami karena dia tahu bahwa ada sesuatu yang menanti dia di masa depan yaitu hadiah yang Tuhan sediakan bagi hidupnya. Pengharapan di masa depan itulah yang mendorong dia hari ini untuk tetap melangkah apapun langkah itu karena ia tahu bahwa setiap langkahnya akan mendekatkan dia kepada apa yang dia akan alami di masa depan.

Jadi, pandanglah ke depan di mana Kristus ada. Dan biarlah pengharapan di masa depan menguatkan langkah Anda hari ini karena apapun yang Anda usahakan hari ini tidak akan pernah sia-sia tetapi akan memiliki makna yang membuat hidup Anda bergairah untuk melakukannya. Sekalipun mungkin hari ini Anda harus melihat realita hidup yang sangat sulit tetapi jangan pernah menyerah karena Tuhan sedang merentangkan tangan-Nya untuk menyambut Anda di masa depan untuk memberikan apa yang sedang Dia siapkan untuk Anda kalau saja Anda tidak berhenti untuk melangkah. Imanilah bahwa tidak ada masalah yang tidak ada jalan keluarnya kalau kita percaya kepada Tuhan. “Sebab aku yakin, bahwa penderitaan zaman sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita” (Roma 8:18).

Oleh karena itu, jangan mau terpenjara dengan pengalaman hidup Anda di masa lampau apapun itu bentuknya. Kita hidup bukan untuk hari kemarin tetapi hari ini. Jadi, lihatlah realita yang ada dan berjuanglah untuk sesuatu yang Anda harapkan di masa depan. Sebab keputusan Anda hari ini akan sangat menentukan hidup Anda di masa yang akan datang. (pdt.maulisiahaan,sth)


No comments: