Allah mengasihi Anda, dan DIA juga ingin agar Anda mengasihi DIA

Saturday 7 September 2013

WAKTU TUHAN

Nats Alkitab Habakuk 2:1-5 

Memang pekerjaan yang paling membosankan itu adalah menunggu. Karena sifat alami manusia cenderung untuk ingin segala sesuatu berlangsung saat ini juga. Kita selalu tergesa-gesa. Sebagian besar dari kita menjadi tidak sabar saat kita menunggu giliran, saat kita berdoa agar impian-impian kita terwujud. Kita ingin semua itu dipenuhi segera. Tetapi kita harus mengerti, Tuhan mempunyai waktu tersendiri untuk menjawab doa-doa kita dan mewujudkan impian-impian kita. Dan sebenarnya, tidak peduli betapa pun seringnya kita berdoa dan memohon kepada Tuhan, itu tidak akan mengubah waktu-Nya Tuhan. Semua itu masih menunggu waktu yang ditentukan Tuhan sendiri. Karena kita tidak memahami waktu Tuhan, kita hidup dengan marah dan frustrasi, dengan bertanya-tanya kepada Tuhan: “Tuhan, kapan Engkau akan menjawab doa dan permohonanku?" Tetapi saat kita memahami waktu Tuhan yang tepat, kita tidak akan hidup terlalu tertekan. Kita dapat bersantai karena Tuhan memegang kendali, dan pada saat yang tepat Ia akan mewujudkannya.

Jadi bagaimana sikap kita dalam melihat waktu Tuhan dalam kehidupan kita?

Menanti-nantikan Tuhan

“Aku mau berdiri di tempat pengintaianku dan berdiri tegak di menara, aku mau meninjau dan menantikan apa yang akan difirmankan-Nya kepadaku, dan apa yang akan dijawab-Nya atas pengaduanku” (ayat 1). Kalau ingin mengalami apa yang kita doakan dan harapkan di dalam Tuhan, kita harus memiliki sikap yang siap seperti prajurit yang menanti perintah dari komandannya. Hal itulah yang dilakukan oleh Habakuk. Dia berdiri, meninjau dan menanti-nantikan Tuhan atas pengaduannya kepada Tuhan. Memang kita tidak tahu kapan Tuhan akan menyatakan pertolongan-Nya, tetapi jikalau kita tetap menanti-nantikan Dia, kita akan menerima jawaban doa kita tepat pada waktunya.

Kalau sungguh kita menanti-nantikan Tuhan dan bukan menanti-nantikan apa yang akan kita alami dari Tuhan, maka kita akan diberi kekuatan baru sampai Dia menyatakan pertolongan-Nya (lihat Yesaya 40:31). Seringkali kita menjadi lelah dan capek karena yang kita nanti-nantikan bukan Tuhan tetapi apa yang kita inginkan dari Tuhan. Namun kalau benar yang kita nanti-nanti Tuhan, maka kita tidak perlu gelisah karena pasti kita akan menikmati apa yang kita harapkan dari Tuhan.

Menyadari bahwa Tuhan memiliki waktu

“Sebab penglihatan itu masih menanti saatnya,” (ayat 3). Waktu itu disebut sesuatu waktu tertentu “menanti saatnya”. Itu mungkin minggu depan, tahun depan, atau sepuluh tahun yang akan datang. Tetapi kapan pun itu, kita dapat tenang karena yakin bahwa itu akan terjadi dalam waktu Tuhan yang tepat. Tidak ada yang dapat kita lakukan untuk membuat waktu Tuhan terjadi lebih cepat. Lebih baik bersantai dan menikmati kehidupan kita, dengan mengetahui bahwa pada waktu yang ditentukan, Tuhan akan mewujudkan rencana-Nya dalam kehidupan kita. Sadarilah, jika kita keluar dari waktu Tuhan yang tepat, kita sedang melangkah keluar dari kehendak-Nya. Jika kita keluar dari kehendak-Nya, kita sedang bertindak sendiri dalam kegelapan. Namun jika kita ada dalam waktu Tuhan yang tepat, bisa saja kita berada di tengah-tengah tantangan terbesar kehidupan kita, namun kita masih dipenuhi oleh sukacita Tuhan. Dan Tuhan akan memberikan kepada kita anugerah yang kita butuhkan.

Memiliki iman yang teguh

“...tetapi orang yang benar itu akan hidup oleh percayanya” (ayat 4). Dibutuhkan iman yang kokoh untuk mengalami waktu Tuhan dalam kehidupan kita. Sebab hanya orang yang beriman teguh yang akan menikmati apa yang Tuhan telah tetapkan dalam waktu-Nya. Jika kita mau belajar mempercayai waktu Tuhan yang tepat, Ia telah berjanji bahwa pada saat yang tepat, Ia akan mewujudkan impian-impian kita dan menjawab doa-doa kita. Jawaban-Nya akan datang, dan jawaban itu akan tepat waktu. Jadi, jangan pernah bimbang tetapi percayalah. (*)

No comments: