Allah mengasihi Anda, dan DIA juga ingin agar Anda mengasihi DIA

Friday 22 July 2011

KUASA DARI SEBUAH PERBEDAAN

Bacaan Alkitab : Roma 15:1-13 Bacaan

Setiap manusia pasti memiliki potensi untuk mengalami konflik dengan sesamanya, karena setiap manusia memiliki latar belakang, karakter, pendidikan yang berbeda-beda. Hal itu terjadi karena manusia tidak bisa mengelola perbedaan yang ada. Kalau saja manusia bisa mengelola perbedaan di antara manusia itu, maka perbedaan menjadi sebuah kuasa yang besar. Dan perbedaan akan membuat hidup lebih bermakna sebab menunjukkan kekayaan dari hidup itu sendiri. Bagaiamanakah caranya?
Mampu menerima orang lain apa adanya

Salah satu kunci kerukunan adalah sikap yang menerima orang lain apa adanya. Perbedaan tidak harus membuat kita bermusuhan tetapi perbedaan bisa membuat kita lebih kuat kalau kita mau menerima orang lain apa adanya. "Sebab itu terimalah satu akan yang lain, sama seperti Kristus juga telah menerima kita, untuk kemuliaan Allah" (ayat 7). Memang banyak hal yang kita tidak sukai dari orang lain sebagaimana banyak juga hal yang mereka tidak sukai dari kehidupan kita. Namun Kristus telah menerima kita padahal kita adalah manusia yang telah memberontak kepada Dia. Alkitab berkata, "Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa" (Roma 5:8). Hal itu Dia lakukan karena kasih-Nya yang besar.


Kalau kita sungguh-sungguh telah memiliki kasih Kristus, maka kitapun harus menerima orang lain apa adanya dengan segala kelemahan dan kekurangannya. Ingatlah perbedaan yang kita miliki bukan untuk menjauhkan kita, tetapi untuk menghimpun semua potensi yang ada untuk tujuan bersama. Dan itu hanya bisa terjadi kalau setiap kita rela mengesampingkan ego kita dan mau menerima orang lain.

Sebesar apapun kekuatan yang kita miliki di dalam sebuah komunitas, maka hal itu tidak akan pernah bermafaat kalau kita tidak saling menerima satu dengan yang lain. Dan sebaliknya mungkin kita hanya memiliki kekuatan yang kecil, tetapi kalau kita himpun menjadi satu, maka itu menjadi kekuatan yang sangat besar. Alkitab berkata, "Berdua lebih baik dari pada seorang diri, karena mereka menerima upah yang baik dalam jerih payah mereka" (Pengkhotbah 4:9). Sebesar apapun perbedaan yang kita miliki bukan berarti kita tidak saling membutuhkan. Dan sebaliknya sekecil apapun kontribusi yang orang lain berikan dalam komunitas kita, hal itu sangat kita butuhkan. Jadi, terimalah seorang akan yang lain.

Mau membuang segala egoisme

Perbedaaan tidak harus membuat kita memikirkan diri sendiri. Justru sebaliknya karena kita memang berbeda, kita harus saling terkait satu dengan yang lain. Sebuah potensi akan menjadi bermakna ganda apabila tidak diperuntukkan bagi diri sendiri. Dan keberhasilan yang hakiki adalah bagaimana kesuksesan itu dijadikan menjadi milik bersama. Alkitab berkata, “Setiap orang di antara kita harus mencari kesenangan sesama kita demi kebaikannya untuk membangunnya” (Roma 15:2).

Egoisme adalah bencana bagi sebuah komunitas. Dan keberhasilan tidak akan pernah dicapai lewat keakuan. Kita diciptakan sebagai makhluk sosial yang tidak akan pernah bisa berhasil hanya dengan diri sendiri. Dan egoisme tidak memiliki tempat pada sebuah kelompok yang kuat. Itulah sebabnya pemazmur berkata, “Sungguh, alangkah baiknya dan indahnya, apabila saudara-saudara diam bersama dengan rukun!” (Mazmur 133:1)

Perbedaan yang menitik beratkan kebersamaan akan merupakan kekuatan besar dalam sebuah komunitas. Sebab masing-masing potensi yang berbeda-beda itu jika disatukan menjadi kekuatan yang dahsyat. Memang tidak bisa dipungkir bahwa berbedaan bisa menjadi sumber konflik tetapi bisa juga menjadi sumber kekuatan. Tergantung bagaimana kita mengelola perbedaan itu. Kalau masing-masing anggota mau bergerak dalam misi yang sama dan digerakkan oleh visi yang sama juga, maka perbedaan akan menjelma menjadi kekuatan yang besar. Contoh yang diungkapkan dalam Alkitab berkata, “Kita, yang kuat, wajib menanggung kelemahan orang yang tidak kuat dan jangan kita mencari kesenangan kita sendiri” (Roma 15:1). Kekuatan kita bukan diperuntukkan bagi diri kita semata-mata, tetapi untuk menolong orang lain yang lemah. Dan menolong orang lemah itu adalah sebuah kewajiban bukan pilihan. Dan ingatlah suatu saat orang lain akan menolong Anda dengan pertolongan yang Anda tidak pernah bayangkan sebelumnya. Itulah sebabnya jangan egois.

No comments: