Allah mengasihi Anda, dan DIA juga ingin agar Anda mengasihi DIA

Thursday 30 August 2012

MERDEKA DARI PENGARUH PENGALAMAN HIDUP DI MASA LALU

Bacaan Alkitab: Filipi 3:1-14

Setiap kita pasti memiliki pengalaman hidup. Baik pengalaman yang menyenangkan atau sebaliknya yang sangat menyakitkan. Setiap pengalaman itu memiliki dampak dalam kehidupan kita sekarang ini. Apakah itu dampak yang positif atau bisa juga yang negatif. Kita kenal apa yang disebut dengan “post power sysdrome” di mana seseorang yang dahulu memiliki kekuasaan karena jabatan, mengalami tekanan hidup setelah tidak memiliki jabatan lagi. Tipe orang seperti ini adalah orang yang terpenjara dengan pengalaman hidup yang menyenangkan di masa lampau sehingga ia tidak bisa melihat realiata hidup yang sesungguh-nya hari ini bahwa ia sudah tidak memiliki jabatan lagi. Kita juga mengenal istilah “trauma”, suatu pengalaman pahit yang memenjarakan seseorang yang mengakibatkan tekanan kepada jiwa yang mengalaminya. Ada istilah yang berkata, “pengalaman adalah guru yang terbaik”. Tetapi ingatlah bahwa pengalaman hidup apapun itu, baik yang menyenangkan ataupun yang menyakitkan kalau tidak dikelola dengan baik akan menjadi malapetaka bagi hidup kita hari ini. Untuk itu, bagaimanakah kita menyiasati pengalaman hidup kita?

Jangan mau terpenjara dengan pengalaman di masa lampau 

Dalam nats di atas, di mana jemaat Tuhan yang berlatar belakang Yahudi mencoba untuk tetap pada pengalaman hidup mereka di masa yang lampau, seperti memberi diri untuk disunat. Itulah sebabnya mereka berusaha untuk mendorong orang lain untuk melakukan hal yang sama. Itulah sebabnya Paulus mengingatkan jemaat di Filipi ini untuk berhati-hati. “Menuliskan hal ini lagi kepadamu tidaklah berat bagiku dan memberi kepastian kepadamu. Hati-hatilah terhadap anjing-anjing, hati-hatilah terhadap pekerja-pekerja yang jahat, hati-hatilah terhadap penyunat-penyunat yang palsu, (ayat 1-2). Dan dia berusaha menyakinkan jemaat itu bahwa untuk mau maju di dalam Tuhan harus berani meninggalkan segala sesuatu yang ada di belakang kita apapun itu bentuknya agar mendapatkan bagian di dalam Kristus. “Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus. Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus,” (ayat 7-8) Kita harus berani melepaskan apapun yang ada di belakang kita walaupun itu hal yang sangat membanggakan kalau hal itu tidak membuat kita mendapatkan bagian di dalam Kristus. Termasuk jangan mau terpenjara dengan pengalaman pahit Anda yang hanya akan membuat Anda kehilangan kesempatan untuk mendapatkan apa yang seharusnya Anda miliki di dalam Kristus hari ini. 

Beranilah melihat realita yang ada hari ini 

 “Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya, supaya aku akhirnya beroleh kebangkitan dari antara orang mati” (ayat 10-11). Kalau kita mengenal Kristus, maka kita akan mampu melihat realita yang ada hari ini termasuk di dalamnya adalah kesulitan dan penderitaan. Sebab sikap itulah yang akan memampukan kita untuk bangkit. Mungkin kita harus menuai apa yang pernah kita tabur di masa lampau, tetapi jangan lari dari kenyataan sebab itulah konsekuensi hidup. Dengan mengenal Kristus dan percaya kepada-Nya, kita akan dimampukan untuk bangkit dari masalah dan pergumulan hari ini. 

Tatap masa depan dengan penuh harapan

“... tetapi ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku, dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus” (ayat 13-14). Pengharapan adalah modal untuk bangkit. Memiliki pengharapan akan mendorong kita untuk berjuang hari ini apapun realita hidup kita. Pandanglah ke depan di mana Kristus ada. Imanilah bahwa tidak ada masalah yang tidak ada jalan keluarnya kalau kita percaya kepada Tuhan. 

Oleh karena itu, jangan mau terpenjara dengan pengalaman hidup Anda di masa lampau apapun itu bentuknya. Kita hidup bukan untuk hari kemarin tetapi hari ini. Jadi, lihatlah realita yang ada dan berjuanglah untuk sesuatu yang Anda harapkan di masa depan. Sebab keputusan Anda hari ini akan sangat menentukan hidup Anda di masa yang akan datang. (*)

No comments: