Allah mengasihi Anda, dan DIA juga ingin agar Anda mengasihi DIA

Wednesday 25 September 2019

KEUNGGULAN HIDUP ORANG KRISTEN

Berlari, berlari & berlari… - Akseleran Blog

Bacaan Alkitab: Ibrani 4:5-5:10

Adakah perbedaan dalam hidup kita setelah kita percaya Yesus dengan saat sebelum kita percaya Yesus? Manakah yang lebih indah, sebelum atau sesudah? Bagaimanakah kekristenan kita sebelum dan sesudah mengenal Yesus? Sudahkah kita sungguh-sungguh menyadari apa yang kita dapatkan ketika kita memutuskan untuk percaya kepada Yesus? Ada banyak orang yang menyesali keputusannya untuk mengikut Yesus dengan berbagai alasan. Sebab mereka merasa kehilangan sesuatu yang dahulu dimilikinya: kesenangan dunia, kehidupan sosial, lingkup pergaulan, dan sebagainya. Tidak heran jika ada sebagian orang yang merasakan bahwa hidup di dalam Yesus itu ‘biasa-biasa’ saja, atau mungkin justru malah merasa ‘rugi’.

Surat Ibrani, di mana bacaan ini diambil, ditujukan kepada orang-orang Kristen Yahudi di jaman gereja mula-mula yang sedang mengalami penganiayaan dan ejekan karena imannya. Tekanan-tekanan yang terus menerus ini membuat beberapa diantara mereka mulai berpikir untuk meninggalkan iman percaya mereka kepada Kristus dan kembali lagi ke agama Yahudi yang dahulu dianutnya. Karena itulah penulis Kitab ini mengajarkan hal-hal prinsip yang menunjukkan keunggulan hidup di dalam Kristus; bahwa sesungguhnya kemuliaan yang mereka miliki di dalam Kristus melebih segala sesuatu yang ada di dunia ini.

Amat disayangkan jika seseorang yang mengaku Kristen namun tidak menyadari bahwa ia memiliki sesuatu yang indah dan mulia; sesuatu yang membuat hidupnya lebih unggul, apapun kondisi seseorang itu: suka atau duka; tangis atau tawa; kaya atau miskin. Sebagaimana Paulus meyakini bahwa hidupnya yang baru lebih unggul dibandingkan dengan hidupnya yang lama walaupun oleh karenanya ia harus meninggalkan banyak hal yang dipandang mulia oleh dunia ini. Adakah kita meyakini hal yang sama? Mengapa hidup di dalam Kristus itu lebih unggul?

Karena kita memiliki Imam Besar yang memahami hidup kita

Imam Besar yang kita miliki sekarang, lebih dari Imam Besar yang dimiliki oleh bangsa Yahudi atau mereka yang hidup pada masa Perjanjian Lama, karena Imam Besar kita tidak dibatasi oleh dimensi ruang dan waktu. Penghampiran-Nya kepada Allah tidak hanya sampai di ruang Maha Kudus, namun Ia telah melintasi langit, masuk sampai ke depan Allah. (ayat 14) Ia tidak hanya membawa kita sampai ke ruang angkasa misalnya, namun lebih dari itu Ia membawa kita sampai ke surga. Ingatlah bahwa karya penciptaan Allah dilakukan-Nya dari surga; perbuatan-perbuatan-Nya yang besar dan ajaib pun dilakukan-Nya dari surga. Namun ketika Ia hendak membuka pintu surga bagi kita semua, Firman-Nya sendiri harus turun ke dunia menghampiri manusia, menanggung kesesakan dan sengsara, karena memang itulah kwalitas hidup yang dianugerahkan-Nya bagi kita: Hidup yang lebih unggul.

Sebagai Imam Besar, Yesus bukan sekedar mengetahui atau bersimpati atas pergumulan kita. Lebih dari itu Ia sangat memahami, turut merasakan dan perduli akan setiap pergumulan manusia; bahkan Ia pun menikmati setiap sukacita kita. (ayat 15) Tidak satupun kemuliaan yang kita tinggalkan karena percaya Yesus – baik itu berupa kekayaan, kehidupan sosial atau pekerjaan misalnya – dapat mengerti kita, bukan? Hidup di dalam Dia pun lebih unggul karena kita dapat memperoleh pertolongan Allah tepat pada waktunya (ayat 16). Bersama Dia, pasti ada jalan keluar bagi setiap masalah. Yesus adalah jawaban setiap pergumulan manusia.

Sebagai Imam Besar, Kristus bertindak selaku Perantara diantara Allah dengan semua orang yang telah melanggar hukum Allah dan mencari pengampunan serta pemulihan hubungan dengan-Nya. Pengertian ‘perantara’ disini lebih dari sekedar perantara pasif, sebagaimana Yesus kerap digambarkan sebagai ‘jembatan’ antara Allah dan manusia. Yesus adalah perantara yang aktif; Ia adalah penuntun yang akan menuntun hidup kita sampai di tujuan, yakni sorga yang kekal. Ia berjalan bersama-sama dengan kita, menuntun dan membimbing kita sampai di tujuan.

Adakah hidup yang seperti itu ditawarkan dunia ini kepada Anda? Kalau tidak mengapa Anda masih membanding-bandingkannya dengan apa yang ada di dalam dunia ini? Ingatlah hidup yang ditawarkan oleh Iman Besar itu adalah hidup yang tidak ada bandingnya dengan hidup yang ditawarkan oleh dunia ini. Kalaupun ada kwalitas hidup yang ditawarkan dunia ini kepada Anda, itu hanya sementara dan suatu saat akan hilang dengan kematian menjemput. Tetapi hidup yang ditawarkan Allah bukan hanya di dunia ini tetapi juga di dunia yang akan datang. Jadi jagan mau mengganti pengharapan yang ditawarkan Allah bagi Anda.

Karena kita memiliki Kristus yang adalah teladan yang sempurna bagi kita
Yesus yang kita percayai adalah teladan atau pola yang sempurna bagi kita. Meskipun Ia yang adalah Anak dapat saja untuk tidak perlu mati ganti dosa kita. Namun Ia lebih taat dan bersedia untuk mati karena Ia mau memenuhi rencana Bapa dalam hidup-Nya. Bapa di Sorga pun seharusnya sanggup melepaskan dia dari gantungan salib, namun Ia memilih untuk berjalan dalam penderitaan demi pengampunan dosa manusia. (5:8) Tidak ada yang menyerupai Kristus yang kita miliki sekarang dibanding dari apa yang kita sudah tinggalkan karena percaya kepada Dia.

Kalau seseorang kembali kepada kehidupan yang telah ditinggalkannya itu merupakan pilihan yang bodoh karena apa yang telah ditinggalkannya itu tidaklah lebih baik dari apa yang telah diterimanya kemudian. Sebab tidak ada yang melebihi Yesus Kristus yang telah menjadi pola yang sempurna bagi hidup kita sekarang ini. Memang ketika kita percaya kepada Dia, hidup bukannya tanpa tantangan, namun lihatlah Dia sudah memberikan contoh yang indah bagi kita, yaitu lewat ketaatan-Nya dalam mengahadapi pergumulan justru membawa Dia mengalami kemenangan. (5:9) Kalau kita mau meneladani ketaatan-Nya, maka kita pun akan menikmati kemenangan sama seperti Dia karena Kristus adalah teladan kita yang sempurna. Kalau kita melihat kehidupan Kristus dan mau meneladani Dia, maka kita akan dituntun bagaimana caranya menjalani hidup ini sebagai mana Dia telah pernah menjalaninya dan Dia menang, kita pun akan dituntunnya untuk menang.

Hidup memang perjuangan, tetapi dalam perjuangan itu ada teladan hidup yang sempurna yang perlu kita contoh yang tidak akan kita temukan di dunia ini, yaitu Yusus. Kalau kita meladani Dia, maka kita akan memiliki cara untuk menghadapi perjuangan itu. Dan sebagaimana Dia telah menang, maka Dia juga akan memberikan kekuatan bagi kita untuk memenangi perjuangan itu. Dan ingatlah tidak ada jaminan yang ditawarkan dunia ini untuk memenangkan perjuangan hidup ini. Dan itulah kelebihabn kita orang percaya bahwa ada jaminan untuk menang karena Dia yang adalah teladan hidup kita telah menang.

Hidup di dalam Kristus - apapun kondisinya – adalah hidup yang kwalitasnya melebihi dari apapun yang dapat ditawarkan oleh dunia ini. Keunggulan kwalitas bukan terletak pada kemudahan dalam ukuran dunia ataupun dalam hal-hal yang kasat mata, namun karena kita telah memiliki anugerah Allah berupa kemuliaan yang melebihi segala sesuatu. Oleh karena itu jangan ganti kemuliaan Allah yang telah dianugerahkannya kepada Anda dengan hal-hal yang dapat dunia tawarkan. Karena tidak sebanding dengan apa yang akan Anda dapatkan kemudian. Ingatlah “ Sebab aku yakin, bahwa penderitaan zaman sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita.” (Roma 8:18) Apapun yang Anda tinggalkan hari ini karena Anda percaya Yesus tidak akan pernah sebanding dengan apa yang akan Anda terima kelak. Peliharalah apa yang Anda miliki karena itu sangat berharga dan tak ternilai harganya. (*)


No comments: